kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

China Meyakinkan Apple, Pfizer, Cargill, dll Tentang Potensi Bisnis Negaranya


Senin, 24 Maret 2025 / 10:49 WIB
China Meyakinkan Apple, Pfizer, Cargill, dll Tentang Potensi Bisnis Negaranya
ILUSTRASI. Tiongkok berupaya meyakinkan para pimpinan perusahaan asing tentang potensi bisnis negara itu. REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiongkok berupaya meyakinkan para pimpinan perusahaan asing tentang potensi bisnis negara itu saat Wakil Perdana Menteri He Lifeng bertemu dengan para pimpinan Apple, Pfizer, Mastercard, Cargill, dan perusahaan lain pada hari Minggu (23/3/2025).

Mengutip Reuters yang melansir pernyataan kementerian perdagangan China, He Lifeng juga bertemu dengan perusahaan farmasi Eli Lilly, perusahaan perangkat medis Medtronic, dan pembuat kaca khusus Corning.

"Tiongkok akan terus meningkatkan lingkungan bisnis dan menyambut lebih banyak investasi oleh perusahaan multinasional di Tiongkok, berbagi peluang untuk pembangunan," katanya kepada para pemimpin bisnis. 

Dia menggambarkan ekonomi Tiongkok sebagai ekonomi yang "sangat tangguh" dan "penuh vitalitas".

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan di mana mereka bertemu. 

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, banyak CEO asing berada di Beijing untuk menghadiri forum bisnis pada hari Minggu dan Senin, dengan beberapa di antaranya diperkirakan akan bertemu Presiden Xi Jinping pada hari Jumat. 

Baca Juga: China Tambah Kaya! Temukan Cadangan Emas 1.000 Ton Senilai Rp 1.371 Triliun

Beijing sangat ingin menarik investasi asing di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, karena para pembuat kebijakan mencoba meningkatkan konsumsi domestik dalam ekonomi yang melambat untuk mengimbangi hambatan tarif AS yang baru.

Pemerintahan Trump telah mengenakan tarif 20% pada semua barang China sejak menjabat pada bulan Januari. AS menuduh Beijing tidak berbuat cukup banyak untuk membendung aliran fentanil ke Amerika Serikat, yang membuat hubungan antara keduanya menjadi tegang.

Pada Forum Pembangunan China, Perdana Menteri China Li Qiang pada hari Minggu mendesak negara-negara untuk membuka pasar mereka guna memerangi peningkatan ketidakstabilan dan ketidakpastian, dan menjanjikan kebijakan ekonomi makro yang lebih aktif.

Senator Republik AS Steve Daines, pendukung setia Presiden Donald Trump, bertemu Li pada hari Minggu dengan tujuh eksekutif senior dari perusahaan-perusahaan AS. 

Baca Juga: China Eksekusi 4 Warga Negara Kanada, Ottawa Marah Besar

Daines menyebut pertemuan tersebut sebagai kesempatan bagi mereka untuk menyampaikan pandangan tentang lingkungan bisnis di China secara langsung kepada Li.

Berdasarkan siaran TV milik negara, CCTV, sekitar 86 perwakilan perusahaan dari 21 negara datang ke forum tahun ini, dengan perusahaan-perusahaan Amerika menjadi kelompok peserta terbesar. 

Seorang sumber mengatakan lebih sedikit CEO Amerika yang menghadiri forum tersebut dibandingkan dengan tahun lalu.

Namun, beberapa CEO optimis tentang investasi dan berbisnis di Tiongkok, lapor Global Times.

"Yang pasti, kami yakin dengan perkembangan Tiongkok. Kami telah berinvestasi secara konsisten selama beberapa dekade di Tiongkok, dan kami akan terus melakukannya selama beberapa dekade mendatang," kata CEO Corning Wendell Weeks kepada surat kabar tersebut.

Tonton: Taiwan Berlatih Mobilisasi Pasukan Jika Latihan Militer China Berubah jadi Serangan

Menurut Global Times, perusahaan penjualan langsung Amerika Amway memantau dampak tarif AS. Akan tetapi kepala eksekutifnya, Michael Nelson, mengatakan perusahaan tersebut berfokus pada masa depan pasar Tiongkok.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×