kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

China Mulai Proyek Percontohan Izinkan Dana Asuransi Berinvestasi di Emas


Jumat, 07 Februari 2025 / 21:16 WIB
China Mulai Proyek Percontohan Izinkan Dana Asuransi Berinvestasi di Emas
ILUSTRASI. China, negara konsumen emas terbesar di dunia, akan mengizinkan beberapa dana asuransi untuk membeli emas sebagai bagian dari alokasi aset jangka menengah dan panjang dalam proyek percontohan. REUTERS/Daniel Munoz/Files


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China, negara konsumen emas terbesar di dunia, akan mengizinkan beberapa dana asuransi untuk membeli emas sebagai bagian dari alokasi aset jangka menengah dan panjang dalam proyek percontohan.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan institusional dan mendukung harga emas di China dalam jangka panjang, tergantung pada minat dana asuransi untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut, kata para analis.

Baca Juga: Harga Emas Spot Menuju Kenaikan Enam Minggu Berturut-turut pada Jumat (7/2)

Sepuluh perusahaan yang terlibat dalam uji coba ini mencakup China Life Insurance, New China Life Insurance, dan beberapa anak perusahaan Ping An, menurut pemberitahuan dari Administrasi Regulasi Keuangan Nasional China pada Jumat (7/2).

"Ini jelas berdampak positif dalam hal permintaan baru. Namun, yang belum kita ketahui adalah seberapa besar mereka ingin berinvestasi," kata analis StoneX, Rhona O’Connell.

Sebagian besar investor profesional mengalokasikan antara 3% hingga 20% dari aset yang mereka kelola untuk emas.

Namun, dampak langsung dari kebijakan ini diperkirakan kecil karena pembelian akan dilakukan secara bertahap seiring waktu, tambahnya.

Baca Juga: Trump dan PM Jepang Ishiba Bertemu di Tengah Ketegangan Perang Dagang dengan China

Biro Pengawasan dan Administrasi Keuangan menyatakan bahwa saldo total investasi emas dalam proyek ini tidak boleh melebihi 1% dari total aset perusahaan asuransi pada akhir kuartal sebelumnya.

Program ini mencakup beberapa opsi investasi, seperti kontrak emas fisik spot, kontrak pengiriman emas spot yang ditangguhkan, serta bisnis leasing emas yang terdaftar atau diperdagangkan di Shanghai Gold Exchange, menurut pemberitahuan tersebut.

"Saya melihat kebijakan ini bisa menjadi alternatif investasi yang menarik bagi investor China, terutama di tengah ketidakstabilan aset lainnya. Ini juga akan memberikan dorongan positif bagi harga emas dan semakin memperkuat posisi China sebagai negara konsumen emas utama," kata analis logam independen, Ross Norman.

Baca Juga: BI dan Bank Sentral China Perpanjang Perjanjian Bilateral Mata Uang Lokal

Untuk ikut serta dalam proyek ini, perusahaan asuransi harus mendapatkan persetujuan dewan direksi, memastikan pemisahan peran dalam aktivitas investasi, serta membangun sistem manajemen risiko guna mencegah risiko kredit dan operasional, menurut regulator keuangan China.

Harga emas spot internasional mencapai rekor tertinggi US$2.882,16 pada Rabu (5/2), didorong oleh kekhawatiran terkait perang dagang antara AS dan China serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya: Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Jiwasraya

Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×