kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

China Pangkas Tajam Tarif Impor Daging Babi dari Uni Eropa


Selasa, 16 Desember 2025 / 19:03 WIB
China Pangkas Tajam Tarif Impor Daging Babi dari Uni Eropa
ILUSTRASI. Pemerintah China secara signifikan memangkas tarif impor daging babi dari Uni Eropa (UE) senilai lebih dari US$2 miliar, (KONTAN/Daniel Prabowo)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BEIJING/MADRID. Pemerintah China secara signifikan memangkas tarif impor daging babi dari Uni Eropa (UE) senilai lebih dari US$2 miliar, dalam putusan akhir investigasi anti-dumping yang selama ini dipandang sebagai respons atas kebijakan tarif UE terhadap kendaraan listrik (EV) asal China.

Kementerian Perdagangan China menyatakan, mulai Rabu (17/12/2025), Beijing akan mengenakan tarif impor daging babi UE sebesar 4,9% hingga 19,8% untuk periode lima tahun ke depan. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tarif 15,6% hingga 62,4% yang ditetapkan dalam keputusan sementara pada September lalu.

Importir juga akan menerima pengembalian dana (refund) atas selisih tarif yang telah dibayarkan sejak September.

Kelegaan bagi Produsen Daging Babi Eropa

Keputusan ini menjadi angin segar bagi produsen daging babi Eropa yang sangat bergantung pada pasar China, terutama untuk produk jeroan seperti telinga dan kaki babi, yang jarang dikonsumsi di luar Asia.

Baca Juga: Filipina Kecam Aksi China di Laut China Selatan, Nelayan Terluka akibat Meriam Air

Sepanjang 2024, China mengimpor sekitar US$4,8 miliar daging babi, termasuk jeroan. Lebih dari 50% impor tersebut berasal dari Uni Eropa, dengan Spanyol menjadi eksportir terbesar berdasarkan volume.

Sinyal Negosiasi yang Lebih Konstruktif

Direktur konsultan berbasis Beijing, Trivium China, Even Rogers Pay, menilai penurunan tarif ini mencerminkan upaya serius kedua belah pihak untuk meredakan ketegangan dagang.

“Hasil ini mencerminkan 18 bulan upaya intensif untuk mencari solusi melalui negosiasi atas isu ini dan sejumlah sengketa dagang lainnya antara China dan Uni Eropa,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tarif yang lebih rendah menjadi indikasi bahwa negosiasi berjalan konstruktif, bukan destruktif, bagi hubungan China–UE.

Investigasi anti-dumping yang dimulai pada Juni tahun lalu ini banyak dipandang sebagai aksi balasan China terhadap tarif UE atas kendaraan listrik buatan China. Sejumlah negara pengekspor utama seperti Spanyol, Belanda, dan Denmark terdampak langsung oleh kebijakan tersebut.

Baca Juga: Taiwan Klaim Militernya Mampu Merespons Cepat Jika China Luncurkan Serangan Mendadak

Meski demikian, Kementerian Perdagangan China tidak menjelaskan secara rinci alasan penurunan tarif. Namun, Beijing pekan lalu mengonfirmasi bahwa pembicaraan dengan UE terkait tarif EV telah kembali dilanjutkan.

Dalam dua bulan terakhir, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Raja Spanyol Felipe VI juga tercatat melakukan kunjungan ke Beijing.

Sumber pemerintah daerah Spanyol menyebutkan, para pemimpin regional bahkan telah bertemu Duta Besar China untuk meminta penurunan tarif, mengingat keterbukaan Spanyol terhadap investasi China di sektor otomotif.

Data pemerintah Spanyol menunjukkan bahwa pada 2024, China menyerap 17,6% ekspor daging babi UE, terbesar kedua setelah Inggris yang mencapai 29,7%.

Direktur asosiasi industri daging babi Prancis Inaporc, Anne Richard, menyatakan bahwa para eksportir menyambut keputusan ini dengan rasa lega.

“Ada rasa lega karena semua rumah potong hewan yang mengekspor telah diakui kooperatif dan mendapatkan tarif 9,8%. Meski begitu, kami tentu tidak bisa benar-benar bergembira dengan adanya pajak,” ujarnya.

Sengketa Dagang Lain Masih Berlanjut

Selain daging babi, China juga tengah melakukan investigasi anti-subsidi terhadap produk susu Uni Eropa, yang dijadwalkan merilis hasilnya pada Februari tahun depan. Beijing sebelumnya juga telah memberlakukan tarif terhadap brendi asal UE.

Baca Juga: Alarm Ekonomi China: Output Pabrik Melambat, Konsumsi Tertekan Krisis Properti

Dalam kasus brendi, eksportir Prancis dapat menghindari bea masuk jika bersedia menjual produknya pada atau di atas harga minimum. Skema ini bahkan telah diusulkan China sebagai alternatif atas tarif UE terhadap kendaraan listrik.

Sektor Babi China Masih Tertekan

Sebagai rumah bagi sekitar setengah populasi babi dunia, sektor peternakan babi China saat ini menghadapi kelebihan pasokan di tengah lemahnya permintaan konsumen. Harga daging babi domestik terus menurun sepanjang 2025 dan diperkirakan masih akan melemah.

Menurut Pay, meski tarif telah diturunkan, bea masuk tetap berpotensi menekan impor dan sedikit meredakan deflasi harga pangan di dalam negeri.

“Pasar premium untuk produk daging babi impor mungkin masih mampu bertahan, tetapi segmen yang lebih sensitif terhadap harga akan tertekan. Kondisi ini justru menguntungkan perusahaan peternakan babi China yang selama setahun terakhir menghadapi harga jual yang rendah,” jelasnya.

Selanjutnya: Presiden Prabowo Belum Teken PP Upah Minimum, Serikat Pekerja Ungkap Penyebabnya

Menarik Dibaca: Pasar Kripto Ambles, Token Ini Melejit 25% ke Puncak Top Gainers




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×