kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

China punya 2.200 rudal berdaya jangkau hingga 5.500 km, respons Amerika?


Selasa, 09 Juni 2020 / 15:54 WIB
China punya 2.200 rudal berdaya jangkau hingga 5.500 km, respons Amerika?
ILUSTRASI. Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berdiri dalam formasi di dekat Lapangan Tiananmen sebelum parade militer yang menandai peringatan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang ke-70, di Beijing, China, 1 Oktober 2019. REUTERS/Jason Lee


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Lembaga Penelitian Strategis Internasional (IISS) memperkirakan, China memiliki lebih dari 2.200 rudal balistik dan jelajah dengan daya jangkau 500 hingga 5.500 kilometer.

Perkiraan ini tertuang dalam laporan penilaian keamanan kawasan Asia-Pasifik tahunan yang IISS terbitkan pada Jumat (5/6) lalu, dalam bab bertajuk Akhir dari Perjanjian Jangka Menengah Jangkauan Nuklir: Implikasinya untuk Asia. 

Mengutip Defense News, lembaga think thank itu merilis laporan yang membahas topik keamanan regional, seperti hubungan China-Amerika Serikat (AS), Korea Utara, dan kebijakan Jepang.

Menurut IISS, ribuan rudal jarak pendek dan menengah China itu adalah aset penting dalam memberikan tekanan kepada Taiwan, yang China anggap sebagai provinsi pembangkang.

Baca Juga: Punya 2.200 rudal balistik, China bisa kehilangan 95%-nya jika teken perjanjian

Meski begitu, China selalu menekankan, rudal balistik dan jelajah mereka hanya untuk tujuan defensif.

Rudal-rudal tersebut memberi China apa yang IISS gambarkan sebagai "keunggulan komparatif" di kawasan Asia-Pasifik. Sehingga, kecil kemungkinan Tiongkok akan dengan sukarela menandatangani pakta kontrol senjata potensial.

Laporan IISS menyebutkan, AS mungkin mengerahkan rudal sejenis ke kawasan Asia-Pasifik untuk mengatasi ketidakseimbangan mereka dalam senjata itu dengan saingannya di wilayah tersebut.

Hanya, IISS mengingatkan, ada risiko dua kali lipat dalam pengerahan senjata-senjata semacam itu ke Asia-Pasifik. 

Baca Juga: Shandong pembawa Hiu Terbang, kapal induk pertama China buatan lokal

"Memperburuk kekhawatiran China bahwa rudal akan diposisikan untuk digunakan melawannya, meningkatkan potensi respons dari China yang bisa mengarah pada siklus aksi-reaksi pengembangan dan penyebaran senjata dan berlanjutnya ketidakstabilan regional," sebut IISS.

AS kirim rudal pencegat ke Korea Selatan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×