kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

China-Rusia Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan, AS Gigit Jari


Kamis, 15 Mei 2025 / 06:41 WIB
China-Rusia Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan, AS Gigit Jari
ILUSTRASI. Rusia telah menandatangani kesepakatan dengan Tiongkok untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di bulan. REUTERS/Jason Lee


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Rusia telah menandatangani kesepakatan dengan Tiongkok untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di bulan.

Melansir Live Science, berdasarkan nota kerja sama yang ditandatangani oleh kedua negara, reaktor Rusia akan digunakan untuk memberi daya pada Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS), yang dipimpin bersama oleh Tiongkok dan Rusia, dan harus selesai pada tahun 2036.

Pengumuman itu muncul tepat setelah NASA mengungkapkan proposal anggaran tahun 2026 yang akan membatalkan rencana lembaga itu untuk pangkalan bulan orbital.

"Pembangunan reaktor Tiongkok-Rusia kemungkinan akan dilakukan secara otonom tanpa kehadiran manusia," menurut wawancara tahun 2024 dengan Yury Borisov, direktur jenderal badan antariksa Rusia Roscosmos, di situs berita milik negara Rusia TASS. 

Sementara rincian tentang bagaimana hal ini dapat dicapai masih belum jelas. Namun, Borisov menambahkan bahwa langkah-langkah teknologinya "hampir siap".

"Stasiun tersebut akan melakukan penelitian ruang angkasa mendasar dan menguji teknologi untuk operasi ILRS jangka panjang tanpa awak, dengan prospek kehadiran manusia di Bulan," tulis Roscosmos dalam pengumuman pada 8 Mei setelah penandatanganan nota kesepahaman.

Baca Juga: Rusia dan China Peringati Kemenangan Perang Dunia II, Dibayangi Perang Ukraina

Stasiun penelitian baru tersebut, pangkalan bulan berawak permanen yang terletak di kutub selatan bulan, sejauh ini telah menarik 17 negara untuk bergabung dalam program tersebut.

Ini termasuk Mesir, Pakistan, Venezuela, Thailand, dan Afrika Selatan. 

Landasannya akan diletakkan oleh misi Chang'e-8 Tiongkok tahun 2028, yang akan menjadi pertama kalinya negara tersebut mendaratkan astronot di permukaan bulan.

Peta jalan untuk ILRS pertama kali diluncurkan pada Juni 2021, dengan Tiongkok dan Rusia mengumumkan bahwa mereka akan membangun pangkalan robotik di bulan menggunakan lima peluncuran roket superberat dari tahun 2030 hingga 2035.

Menurut Wu Yanhua, kepala perancang proyek eksplorasi mendalam Tiongkok, dalam sebuah konferensi media tahun 2024, menurut media pemerintah Xinhua, setelah semua bagian dasar ini dibangun, Tiongkok merencanakan peluncuran tambahan yang akan memperluas pangkalan lebih jauh. 

Yakni menghubungkannya ke stasiun luar angkasa yang mengorbit bulan dan dua simpul yang terletak di ekuator bulan dan sisi terjauhnya.

Baca Juga: Putin dan Xi Jinping Tegaskan Komitmen Bersama Lawan Neo-Nazisme dan Unilateralisme



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×