kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Vietnam Gandeng Rusia untuk Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


Senin, 12 Mei 2025 / 09:27 WIB
Vietnam Gandeng Rusia untuk Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
ILUSTRASI. Vietnam akan bangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan gandeng Rusia


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam dan Rusia telah sepakat untuk segera berunding dan menandatangani perjanjian pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Vietnam. Hal tersebut diungkapkan kedua negara dalam pernyataan bersama.

"Pembangunan pembangkit dengan teknologi canggih akan benar-benar mematuhi peraturan keselamatan nuklir dan radiasi dan untuk kepentingan pembangunan sosial-ekonomi," kata Vietnam dan Rusia dalam pernyataan tersebut pada Minggu (11/5). 

Kesepakatan itu menyusul kunjungan pemimpin Vietnam To Lam ke Moskow.

Vietnam telah memulai kembali rencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir yang ditangguhkan hampir satu dekade lalu.

Baca Juga: Di Tengah Ancaman Tarif, Vietnam Catat Rekor Ekspor ke AS dan Impor dari China

Ini menjadi bagian dari upaya Vietnam untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik guna mendukung ekonominya yang tumbuh cepat.

Pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa mereka mengharapkan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama dengan kapasitas gabungan hingga 6,4 GW akan beroperasi antara tahun 2030 dan 2035.

Vietnam mengatakan, awal tahun ini akan mengadakan pembicaraan dengan mitra asing tentang proyek-proyek tenaga nuklir, termasuk Rusia, Jepang, Korea Selatan, Prancis, dan Amerika Serikat.

Vietnam dan Rusia juga telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam industri minyak dan gas, termasuk penyediaan minyak mentah Rusia dan gas alam cair ke Vietnam, menurut pernyataan bersama tersebut.

Dikatakan bahwa Rusia dan Vietnam juga akan memfasilitasi perluasan perusahaan energi mereka di wilayah masing-masing.

Selanjutnya: Era Keemasan Tesla Berakhir, Apakah Ini Menjadi Kejatuhan Kerajaan Bisnis Elon Musk?

Menarik Dibaca: Gusur Posisi Agak Laen, Jumlah Penonton Film Jumbo Tembus 9,127 Juta



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×