Sumber: The Straits Times,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dia menggunakan berbagai platform media sosial untuk melakukan aksinya, termasuk situs jejaring profesional LinkedIn.
Yeo mendaftar pada 2015 sebagai mahasiswa PhD di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di Singapura, di mana dia meneliti kerangka kerja perawatan China untuk negara-negara kecil di sepanjang lintasan Inisiatif Belt and Road.
Baca Juga: Bikin AS gerah, China gelar latihan militer dengan amunisi kuat di Laut China Selatan
Koperasi intelijen merekrut Yeo pada 2015 saat berkunjung ke Beijing, di mana ia memberikan presentasi tentang situasi politik di Asia Tenggara.
Menurut profil LinkedInnya yang telah dihapus, antara periode Juni 2016 dan Januari tahun lalu, ketika masih di LKYSPP, Yeo mengunjungi Beijing sebagai peneliti di Institut Komunikasi Strategis Nasional Universitas Peking.