kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China: Tak ada tentara India yang tewas dalam bentrokan perbatasan terbaru


Kamis, 03 September 2020 / 06:11 WIB
China: Tak ada tentara India yang tewas dalam bentrokan perbatasan terbaru


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Situasi di sepanjang Garis Kontrol Aktual antara India dan China semakin meruncing. Kemarin, baru saja terjadi bentrokan yang menghambat perundingan kedua pihak. Namun, pada Rabu (2/9/2020), China mengklaim bahwa tidak ada tentara India yang tewas dalam bentrokan baru-baru ini di sepanjang perbatasan internasional. 

Melansir Times Now News, klarifikasi tersebut dibuat sehubungan dengan bentrokan baru-baru ini di Ladakh timur dekat danau Pangong Tso.

"Sejauh yang saya tahu, tidak ada tentara India yang tewas dalam bentrokan perbatasan baru-baru ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, melansir Global Times.

Baca Juga: Jadi lokasi Perang 1962, India kirim tentara ke perbatasan Timur dengan China

Bahkan dia bilang, India melanggar konsensus di front barat LAC.

“India berulang kali melanggar konsensus penting di bagian barat perbatasan China-India, secara sepihak mengubah status quo secara paksa sehingga menimbulkan ketegangan di wilayah perbatasan. Tanggung jawab sepenuhnya ada pada pihak India,” kata Hua.

Meruncingnya ketegangan terjadi setelah tentara Angkatan Darat India mengklaim menggagalkan upaya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China agar tidak melanggar lebih jauh ke wilayah India dekat tepi selatan Pangong Tso di Ladakh.

Baca Juga: Mengenal SFF, pasukan khusus India yang anggotanya sebagian orang Tibet

Kementerian Luar Negeri India pada Selasa mengutuk provokasi China pada tanggal 29-30 Agustus malam dan mengatakan bahwa Beijing melanggar kesepakatan antara kedua negara pada saat perundingan diplomatik dan militer sedang berlangsung.

Pemerintah pusat mengatakan bahwa India telah mengangkat masalah provokasi baru-baru ini dan tindakan agresif dengan pihak China dan meminta mereka untuk mengendalikan pasukan garis depan mereka.

Sebelumnya, Bangkok Post melaporkan, seorang tentara pasukan khusus India yang merupakan kelahiran Tibet tewas saat terjadi bentrokan dengan China.

Melansir Bangkok Post, kematian itu merupakan yang pertama dilaporkan dari dua insiden dalam 48 jam terakhir di perbatasan. Kejadian ini semakin meningkatkan ketegangan antara dua negara nuklir selang dua bulan setelah pertempuran yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India.

Baca Juga: India kirim tentara ke perbatasan Timur dengan China, lokasi Perang 1962

Bangkok Post memberitakan, tidak ada pihak yang mengumumkan adanya korban. Akan tetapi, Namghyal Dolkar Lhagyari, seorang anggota parlemen Tibet di pengasingan, mengatakan kepada AFP bahwa tentara asal Tibet itu "menjadi martir dalam bentrokan" pada Sabtu malam.

Dia mengatakan anggota Pasukan Khusus Perbatasan yang dilaporkan, termasuk banyak etnis Tibet yang menentang klaim China atas wilayah asalnya terluka dalam operasi itu.

Baca Juga: Pasukan khusus militer India tewas di perbatasan, New Delhi dan Beijing saling tuding

Melansir Livemint.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan, China terlibat dalam manuver militer yang provokatif pada larut malam tanggal 29 dan 30 Agustus dalam upaya untuk mengubah status quo di daerah Tepi Selatan Danau Pangong.

Terkait hal itu, tentara India menanggapi tindakan provokatif ini dengan mengambil tindakan defensif yang sesuai di sepanjang LAC (Garis Kontrol Aktual) untuk melindungi kepentingan Indi dan mempertahankan integritas teritorial.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×