Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Banyaknya dukungan yang mengalir ke China dinilai Hua sebagai kegagalan negara-negara Barat yang berusaha untuk mendiskreditkan China dalam masalah yang terkait dengan Hong Kong dan Xinjiang.
"Krisis pengungsi, rasisme, ekstremisme, dan masalah etnis minoritas terus berlanjut, dan insiden keji terhadap orang Yahudi, Muslim, dan keturunan Afrika sering terjadi di beberapa negara barat. Kami menentang standar ganda yang mereka lakukan," tambah Hua.
Hari Senin (5/10) lalu, Zhang Jun, perwakilan tetap China untuk PBB, membuat pernyataan bersama pada Debat Umum Komite Ketiga Majelis Umum PBB atas nama 26 negara.
Baca Juga: Mewakili 26 negara, China kritik upaya pelanggaran HAM AS dan negara barat lainnya
Pernyataan tersebut pada intinya mengkritik AS dan negara-negara Barat karena melanggar HAM, menyerukan pencabutan sanksi sepihak secara tuntas dan segera, dan mengungkapkan keprihatinan besar atas diskriminasi ras yang sistematis.
Dengan tambahan dukungan dari 70 negara pada hari Rabu, kini posisi China di PBB seolah menjadi semakin kuat, terutama untuk mengalahkan dominasi suara negara-negara Barat.
Pihak China juga selalu menekankan bahwa mereka siap bekerja dengan semua pihak untuk melakukan dialog dan kerja sama konstruktif dengan prinsip kesetaraan.
Bagi China, yang terpenting saat ini adalah untuk saling menghormati serta bersama-sama mempromosikan tujuan HAM internasional.