Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, percaya bahwa Beijing dan para anggota ASEAN mampu menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan secara mandiri.
Pernyataan tersebut disampaikan Yi selama kunjungannya ke Singapura dan Malaysia akhir pekan lalu. Yi sepertinya menyindir kehadiran AS yang telah menggunakan sengketa kawasan Ren'ai Jiao untuk menghasut konfrontasi antara China dan Filipina.
"China berharap agar negara-negara di kawasan tetap waspada terhadap mereka yang berada di balik layar dan mengambil peran utama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan ke tangan mereka sendiri," kata Yi dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China, dikutip Global Times.
Wang percaya bahwa kolaborasi antara China dan ASEAN telah berhasil membawa perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Situasi damai itu juga dilihat Wang telah memberikan lingkungan yang baik bagi setiap negara untuk berkembang.
Baca Juga: Wapres Taiwan Lakukan Perjalanan Sensitif ke AS, China Siap Gelar Latihan Militer
"Selama bertahun-tahun, berkat upaya bersama China dan anggota ASEAN, situasi di Laut China Selatan secara umum tetap stabil, yang memberikan lingkungan yang sehat untuk perkembangan masing-masing," kata Wang.
Saat ini China dan Filipina sedang bersinggungan di kawasan Ren'ai Jiao, di mana kapal pasokan konstruksi Filipina melintasi kawasan yang diklaim oleh China tersebut.
China mengecam aksi beberapa negara Barat yang dimotori AS karena memberikan dukungan atas tindakan Filipina, yang oleh China dipandang sebagai tindakan ilegal.
China sendiri telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan perbedaan dengan Filipina melalui dialog bilateral.
Baca Juga: China Ajak Filipina Bekerjasama untuk Redakan Ketegangan di Laut China Selatan
"Diharapkan pihak Filipina akan mematuhi konsensus yang dicapai di masa lalu dan bekerja dengan China untuk bertemu satu sama lain di tengah jalan secepat mungkin untuk mencari cara yang efektif untuk mengelola situasi maritim," kata Wang Yi.
Tidak hanya itu, Wang menegaskan bahwa China bersedia bekerja sama dengan anggota ASEAN untuk mempercepat konsultasi Kode Etik di Laut China Selatan.
Setelahnya, semua pihak harus mengupayakan lahirnya rancangan perjanjian yang efektif, substantif, dan konsisten dengan hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS).
"China dan anggota ASEAN memiliki kemampuan dan kebijaksanaan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan dan membangun rumah bersama," pungkas Wang.