kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cincin Planet Saturnus Akan Menghilang Dalam 300 Juta Tahun Lagi, Kok Bisa?


Rabu, 30 Maret 2022 / 11:31 WIB
Cincin Planet Saturnus Akan Menghilang Dalam 300 Juta Tahun Lagi, Kok Bisa?
ILUSTRASI. Cincin Planet Saturnus Akan Menghilang Dalam 300 Juta Tahun Lagi, Kok Bisa?


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Cincin planet Saturnus akan menghilang 300 juta tahun lagi, kok bisa? Proses yang dinamakan "ring rain" menyebabkan runtuhnya cincin planet Saturnus ini perlahan-lahan selama ratusan juta tahun ke depan.

Saturnus merupakan salah satu planet di Tata Surya yang mudah dikenali. Berbeda dengan planet lainnya yang hanya terlihat seperti bola mengambang di ruang angkasa, Saturnus punya cincin yang mengitarinya.

Tidak heran, kita dapat dengan mudah mengenali planet Saturnus entah itu di buku Sains atau bacaan lainnya seputar ruang angkasa.

Berbicara soal Saturnus, baru-baru ini kabar mengejutkan datang dari planet setelah Jupiter dari arah Matahari ini dikabarkan akan kehilangan cincinnya.

Penampilan khas Saturnus ini akan berubah dalam beberapa ratus juta tahun ke depan. Kok bisa, sih?

Mengutip dari Science Times (30/03/2022), situs Futurism melaporkan bahwa cincin planet Saturnus ini akan menghilang menurut para ilmuwan.

Potret terbaru Planet Saturnus dari teleskop Hubble

Baca Juga: Akhir Bulan Maret Ini Badai Geomagnetik Mengancam Bumi, Seperti Apa Dampaknya?

Cincin yang berkilau dalam warna merah muda, abu-abu, dan cokelat yang berkilauan dalam kegelapan ini akan menghilang. Menurut para ilmuwan, cincin planet Saturnus ini tidak akan hilang dalam sekejap.

Mereka akan runtuh secara perlahan. Seperti yang dilaporkan oleh The Atlantic, proses runtuhnya cincin tersebut dikenal sebagai "ring rain". Inilah yang menyebabkan planet Saturnus kehilangan cincin indah yang telah mengikatnya selama ini.

Menurut NASA dalam misi Cassini, cincin milik Saturnus ini dikatakan "muda secara kosmik", yang muncul di suatu tempat antara 10 dan 10 juta tahun yang lalu. Di saat itu pula, dinosaurus masih bertahan di Bumi.

Para ilmuwan sebenarnya belum mengetahui secara pasti alasan terbentuknya cincin Saturnus, dalam laporan tersebut. Meskipun demikian, teori mengenai cincin Saturnus kemungkinan adalah hasil dari salah satu bulan Saturnus yang lebih tua yang terlalu dekat dengan planet ini.

Kemudian mulai hancur menjadi begitu banyak pecahan yang disebut peluru kosmik.

Tidak dalam waktu dekat, cincin planet Saturnus ini kabarnya akan menghilang dalam waktu sekitar 300 juta tahun lagi. 

Saturnus yang akan kehilangan cincinnya ini juga membuat ilmuwan sedih. Seperti yang dirasakan oleh ilmuwan dari Japanese Aerospace Exploration Agency, James O'Donaghue merasa sangat sedih. 

Baca Juga: Mengenal Asteroid 2013 BO76, Batu Luar Angkasa Seukuran Stadion Sempat Lewat Bumi

Namun demikian, ilmuwan dari JAXA ini mengungkapkan bahwa bagaimanapun juga, ada hikmahmnya. Dia mengatakan bahwa cukup senang dan beruntung untuk melihat mereka (cincin planet Saturnus).

Terlepas dari hilangnya cincin Saturnus, mungkin beberapa orang masih belum mengetahui asal usulnya dari mana. Pada dasarnya ada dua hipotesis yang menyebutkan dari mana asal cincin planet saturnus.

Hipotesis yang pertama menyatakan bahwa sistem cincin ini merupakan sisa-sisa satelit alami Saturnus yang hancur. Sementara itu, hipotesis kedua menyebutkan bahwa sistem cincin ini merupakan sisa-sisa dari materi nebula yang membentuk Saturnus.

Dalam sejarah ilmu pengetahuan, sistem cincin Saturnus sempat dilihat oleh Christiaan Hygens, matematikawan dan fisikawan asal Belanda pada tahun 1659. Kemudian Robert Hooke, seorang penemu, ahli kimia dan matematika, arsitek, dan filsuf dari Inggris berhasil membuat lukisan Saturnus lengkap dengan cincinnya pada tahun 1666.

Ternyata panjang juga sejarah cincin planet Saturnus ini. Bagaimanapun juga, cincin ini akan hilang secara perlahan nantinya 300 juta tahun lagi.




TERBARU

[X]
×