kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Corona di Australia bertambah karena staf di dua hotel ini hubungan seks dengan tamu


Senin, 13 Juli 2020 / 06:22 WIB
Corona di Australia bertambah karena staf di dua hotel ini hubungan seks dengan tamu
ILUSTRASI. Corona di Australia bertambah lagi karena ada seks bebas antara staf dengan tamu hotel. REUTERS/Loren Elliott


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID Melbourne. Update virus corona di Australia mencatat banyak penambahan kasus baru. Penambahan kasus baru virus corona di Australia berasal dari kluster baru, yakni dua hotel di Victoria. Diduga banyak tamu di hotel  tersebut yang berhubungan seks dengan staf hotel saat lockdown.

Stasiun tv pemerintah Australia ABC melaporkan, 31 kasus penambahan virus corona di Australia terkait dengan hotel Stamford Plaza di Melbourne. Kasus positif virus corona di Australia lainnya terkait dengan hotel Rydges on Swanston, yang juga berlokasi di ibu kota negara bagian itu. 

Baca juga: Konflik berdarah antar anggota gereja di Afrika Selatan, 5 meninggal 6 luka-luka 

Penyebaran virus corona di dua hotel tersebut karena banyak tamu yang berhubungan seks dengan staf hotel saat lockdown. Ironisnya, peningkatan kasus ini juga dipicu lantaran beberapa pekerja kontrak tidak mengikuti protokol kesehatan saat mengkarantina orang-orang dari kedatangan luar negeri, bahkan berhubungan seks dengan mereka.

Perdana Menteri Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews, pada Kamis (2/7/2020) mengumumkan, pemerintah setempat telah menganggarkan 3 juta dollar AS (Rp 43,1 miliar) untuk menggelar penyelidikan. Sebelumnya dia telah mengatakan, sejumlah kasus baru Covid-19 pada akhir Mei dan awal Juni dapat dikaitkan dengan "pelanggaran aturan program karantina hotel".

Pihak berwenang juga telah memerintahkan sejumlah hotel di seluruh negeri menjadi bagian dari kontrol ketat di perbatasan, guna mengendalikan penyebaran virus corona di Australia.

Siapa pun yang tiba di Australia harus melakukan karantina wajib 14 hari di fasilitas yang dikelola pemerintah. Hanya warga negara Australia dan penduduk tetap yang diizinkan masuk ke "Negeri Kanguru" dengan beberapa pengecualian.

"Sangat jelas bahwa apa yang terjadi di sini benar-benar tidak dapat diterima dan kita perlu tahu persis apa yang terjadi," ujar Andrews dikutip dari CNN Kamis (2/7/2020).


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×