kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Corona di Korsel: Palsukan dokumen, 14 pelaut dari kapal kargo Rusia positif Covid-19


Rabu, 24 Juni 2020 / 10:01 WIB
Corona di Korsel: Palsukan dokumen, 14 pelaut dari kapal kargo Rusia positif Covid-19
ILUSTRASI. Corona di Seoul semakin meningkat


Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus virus corona baru di Korea Selatan kembali meningkat ketika infrksi dari kluster yang berada di wilayah Seoul kembali naik. 

Rabu (24/6), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengumumkan, jumlah infeksi baru virus corona mencapai 51 kasus, termasuk 31 infeksi lokal. Alhasil, jumlah kasus Covid-19 di Korea Selatan kini mencapai 12.535. 

Jumlah kali ini juga menandai kenaikan dari 46 kasus baru yang dilaporkan hari sebelumnya dan 17 kasus tambahan di hari Senin (22/6). Tambahan di hari Senin adalah yang terendah dalam hampir sebulan. 

Baca Juga: Kim Jong Un tunda rencana aksi militer terhadap Korea Selatan

Dari kasus-kasus yang ditularkan secara lokal, 19 kasus dilaporkan berada di daerah padat penduduk Seoul dan kota metropolitan terdekat. Delapan kasus lainnya ada di Daejeon, sekitar 160 kilometer dari Seoul. 

Penyebaran komunitas memang menjadi tantangan utama bagi otoritas kesehatan. Karena infrksi kluster sporadis terus membengkak sejak Negeri Ginseng melakukan pelonggaran jarak sosial yang ketat pada 6 Mei setelah berhasil meratakan kurva virus corona. 

KCDC pun sudah mengatakan bahwa Seoul telah mengalami gelombang kedua dari wabah virus corona. Hal ini membuat Korea Selatan harus bersiap untuk melawan virus corona secara berkepanjangan. Gelombang pertama wabah virus mencengkeram Korea Selatan pada periode Februari dan Maret.

Korea Selatan melaporkan 20 kasus impor tambahan, sehingga total kasus tersebut menjadi 1.491.

Kasus-kasus impor telah muncul sebagai sumber keprihatinan baru bagi otoritas kesehatan, dengan sebagian besar terkait dengan pelaut di kapal kargo berbendera Rusia yang merapat di tenggara kota Busan, kota terbesar kedua di negara itu.

Setidaknya 16 pelaut di atas kapal kargo tersebut dinyatakan positif Covid-19. Pelaut lain di kapal berbendera Rusia yang merapat di dekat kapal juga terinfeksi virus itu.

Infeksi kluster pada kapal kargo Rusia memberikan celah dalam prosedur karantina di pelabuhan.

Pejabat pelabuhan dan karantina mengizinkan kapal Ice Stream untuk turun di pelabuhan Busan dan menurunkan muatan. Hal tersebut dilakukan setelah kapal tersebut menyerahkan dokumen elektronik yang dipalsukan atas situasi karantina.

Baca Juga: Trump disebut pernah ancam tarik pasukan AS jika Korea Selatan tak bayar US$ 5 miliar

Operator kapal tidak memberi tahu Korea Selatan bahwa tiga pelaut nya menunjukkan gejala demam tinggi. Rusia juga tidak memberi tahu pemerintah Korea Selatan bahwa kapten yang turun dari kapal tersebut seminggu sebelumnya dinyatakan positif virus.

Pejabat kesehatan sedang melakukan tes virus pada 176 pekerja pelabuhan, reparasi dan pelaut dari kapal Rusia lain yang melakukan kontak dengan anggota awak yang terinfeksi.

Di tengah meningkatnya infeksi kluster, otoritas kesehatan memperingatkan bahwa mereka dapat mempertimbangkan untuk memperluas langkah-langkah pencegahan infeksi yang lebih keras. Saat ini, pengetatan kebijakan jarak sosial hanya diberlakukan di wilayah metropolitan Seoul. 

Wilayah metropolitan Seoul menyumbang sebagian besar kasus yang baru ditambahkan bulan ini.

Korea Selatan telah dicekam oleh berbagai infeksi kluster dan sporadis, dengan sebagian besar ditelusuri ke penjualan secara door to door, gereja dan pusat penitipan anak untuk warga lanjut usia.

Sementara itu, Korea Selatan melaporkan tidak ada kematian tambahan, menjadikan total korban jiwa menjadi 281. Tingkat kematian adalah 2,24 persen.

Jumlah orang yang dibebaskan dari karantina setelah pemulihan penuh adalah 10.930, naik 22 dari hari sebelumnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×