kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump disebut pernah ancam tarik pasukan AS jika Korea Selatan tak bayar US$ 5 miliar


Selasa, 23 Juni 2020 / 16:39 WIB
Trump disebut pernah ancam tarik pasukan AS jika Korea Selatan tak bayar US$ 5 miliar
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump mendengarkan tepuk tangan setelah menandatangani perintah eksekutif tentang reformasi polisi selama upacara di Rose Garden, Gedung Putih di Washington, AS, 16 Juni 2020. REUTERS/Leah Millis


Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Donald Trump pernah mengancam akan menarik pasukan Amerika Serikat (AS) dari Korea Selatan jika Seoul tidak membayar US$ 5 miliar berdasarkan kesepakatan pembagian biaya pertahanan, menurut mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton dalam memoarnya.

Dalam memoar berjudul The Room Where It Happened yang rilis Selasa (23/6), Bolton mengingat pertemuan terkait Afghanistan yang berlangsung Agustus dua tahun lalu, menjelang negosiasi Perjanjian Tindakan Khusus antara Korea Selatan dan AS bergulir.

"Keluarlah dari sana jika kita tidak mendapatkan kesepakatan US$ 5 miliar (untuk dukungan Korea Selatan atas pangkalan AS)," kata Trump seperti dikutip Bolton dan Kantor Berita Yonhap lansir. "Kita kehilangan US$ 38 miliar dalam perdagangan dengan Korea. Ayo keluar".

Baca Juga: Kian panas, Korea Selatan siapkan aksi militer atas upaya propaganda Korea Utara

Permintaan awal Trump sebesar US$ 5 miliar karena kedua negara tetap menemui jalan buntu tentang berapa banyak Seoul harus membayar untuk pembiayaan penempatan 28.500 tentara AS di Korea Selatan.

Hanya, keputusan Trump baru-baru ini untuk mengurangi jumlah pasukan di Jerman telah menimbulkan spekulasi: dia mungkin melakukan hal serupa di Korea Selatan.

Pada pertemuan itu, Bolton mengatakan, Trump juga menyebut "permainan perang" dengan Korea Selatan sebagai "kesalahan besar," mengacu pada latihan militer gabungan sekutu.

Baca Juga: Mengenal Global Hawk, drone canggih Korea Selatan yang siap intai Korea Utara

"Anda seharusnya tidak membiarkan mereka (Korea Selatan) melanjutkan (latihan militer)," ujar Bolton mengutip Trump yang mengatakan itu kepadanya. "Saya berusaha berdamai dengan seorang psiko". 

Menurut Bolton, psiko yang Trump maksud adalah Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Latihan-latihan militer Korea Selatan selalu membuat marah Pyongyang, yang memandang sebagai geladi untuk invasi Korea Utara.

Baca Juga: Korea Utara siap gelar parade militer berskala besar, pamer rudal balistik baru?

Trump tidak mengerti mengapa AS menempatkan pasukan di Korea




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×