kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,45   6,85   0.69%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Corona tak terkendali, India kehilangan lebih dari 1.000 pegawai bank


Sabtu, 15 Mei 2021 / 17:42 WIB
Corona tak terkendali, India kehilangan lebih dari 1.000 pegawai bank
ILUSTRASI. Beds are seen inside a Gurudwara (Sikh Temple) converted into a coronavirus disease (COVID-19) care facility amidst the spread of the COVID-19 in New Delhi, India May 5, 2021. REUTERS/Adnan Abidi


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Industri perbankan di India telah kehilangan lebih dari seribu karyawan dan lebih banyak lagi jumlah yang terinfeksi virus Covid-19. Hal itu menggarisbawahi besarnya jumlah korban virus di negara Asia tersebut yang berjuang melawan krisis virus corona terburuk di dunia.

“Kami telah kehilangan lebih dari 1.000 kolega,” ujar S. Nagarajan, sekretaris jenderal Asosiasi Pejabat Bank Seluruh India mengatakan kepada Bloomberg, Sabtu (15/5). 

Dengan lebih dari 24 juta orang terjangkit virus corona di India dan lebih dari 266.200 tewas di tengah pandemi, sebagian besar negara bagian India diisolasi dengan perintah ketat untuk tinggal di rumah. 

Baca Juga: Waspada, WHO sebut pandemi Covid-19 bisa semakin parah pada tahun 2021

Tetapi sektor perbankan ditempatkan sebagai layanan penting dan sebagian dibebaskan dari perintah penguncian. Perbankan diizinkan dalam beberapa kasus mempekerjakan sebanyak 50% dari tenaga kerja mereka untuk bekerja di cabang bank untuk menghindari gangguan dalam layanan perbankan.

C.H. Venkatachalam, sekretaris jenderal Asosiasi Karyawan Bank Seluruh India mengatakan  1.200 karyawan telah meninggal karena virus tersebut. “Tidak semua bank bersedia memberikan rincian dan kebijakan kompensasi untuk keluarga dari mereka yang meninggal karena virus ini,” kata Venkatachalam.

Baca Juga: India's daily Covid-19 deaths near 4,000 as WHO flags concern

India, yang menghadapi kekurangan vaksin yang parah, sejauh ini telah memberikan lebih dari 180 juta suntikan Covid. Pada tingkat ini, menurut pelacak vaksin Bloomberg, akan membutuhkan waktu 2,5 tahun yang diproyeksikan untuk mencakup 75% populasi dengan vaksin dua dosis.




TERBARU

[X]
×