kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,99   -3,56   -0.40%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daging babi dorong laju inflasi China hingga 4,5%, tercepat sejak Januari 2012


Selasa, 10 Desember 2019 / 12:10 WIB
Daging babi dorong laju inflasi China hingga 4,5%, tercepat sejak Januari 2012
ILUSTRASI. Penjualan daging babi di sebuah supermarket di Beijing, China, 11 April 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Laju inflasi China pada November lalu melesat 4,5% secara year on year. Ini merupakan laju tercepat sejak Januari 2012, mengalahkan ekspektasi analis sebesar 4,2% dan kenaikan di Oktober 3,8%.

Pendorong kenaikan indeks harga konsumen China bulan lalu sebagian besar adalah lonjakan harga daging babi dan daging lainnya akibat demam babi Afrika membunuh separuh lebih populasi babi di Tiongkok.

Harga daging babi di tingkat grosir pada November sebetulnya menurun dari bulan sebelumnya, tapi tetap naik dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. 

"Harga daging babi pada November 2019 naik lebih dari dua kali lipat dibanding November 2018," kata Biro Pusat Statistik China, Selasa (10/12), seperti dikutip Reuters.

Analis memperkirakan, permintaan daging babi akan tetap tinggi karena China bersiap untuk merayakan Tahun Baru Imlek, yang merupakan periode puncak konsumsi untuk daging. 

Pekan lalu, Kementerian Keuangan China mengumumkan keringanan tarif impor untuk beberapa pembelian daging babi dan kedelai dari Amerika Serikat (AS).

Kenaikan harga di tingkat konsumen jelas menambah pusing para pembuat kebijakan di China, yang sedang berlomba untuk memenuhi target pertumbuhan tahunan karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambat ke ujung bawah kisaran 6%-6,5% untuk 2019.

Namun, infasi inti November tetap jinak di kisaran 1,4%, lebih rendah dari bulan sebelumnya di angka 1,5%. Untuk tahun ini, China memasang target inflasi sebesar 3%. Tapi, tampaknya target itu bakal meleset.

Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan baru-baru ini, target inflasi China untuk tahun depan kemungkinan akan dinaikkan dari level 3%. Ini karena inflasi tahun ini kemungkinan berada di kisaran 4%-5%.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×