kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dapat kemampuan tambahan, rudal hipersonik DF-17 China si pembunuh kapal induk


Senin, 04 Januari 2021 / 23:45 WIB
Dapat kemampuan tambahan, rudal hipersonik DF-17 China si pembunuh kapal induk


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Rudal hipersonik DF-17 milik militer China mendapat peningkatan yang bisa menambah kemampuannya untuk menyamarkan diri dari pengintaian musuh dan melindungi diri dari lingkungan medan perang yang rumit.

Sebuah transporter erector launcher (TEL) dari rudal hipersonik DF-17 terlihat dalam sebuah video yang merayakan ulang tahun kelima dari Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada Kamis (31/12), yang dirilis situs PLA, 81.cn.

TEL dari rudal hipersonik DF-17 itu menggunakan penutup terintegrasi dan membungkus rudal di dalam kendaraan yang disamarkan saat berjalan di medan gurun, mengacu video tersebut.

Hanya, video tersebut tidak menentukan tujuan TEL dari rudal hipersonik DF-17. Situs berita yang berbasis di Shanghai, eastday.com menyebutnya sebagai versi upgrade dari rudal hipersonik DF-17.

Baca Juga: Xi Jinping teken perintah mobilisasi latihan angkatan bersenjata China, ada apa?

Menurut eastday.com, versi upgrade adalah bentuk lengkap dari DF-17. Ketika rudal itu melakukan debut publiknya di parade militer Hari Nasional pada 2019, DF-17 tidak memiliki penutup dan mengekspos seluruh rudal di bagian belakang TEL.

"Menutupi rudal dapat membantu menyamarkan diri dan melindunginya dari lingkungan eksternal," kata Song Zhongping, ahli militer China, kepada Global Times, Senin (4/11).

Menenggelamkan kapal induk

Dong Feng-17 alias DF-17 adalah rudal hipersonik jarak pendek hingga menengah yang baru China kembangkan. 

Berkat kemampuannya mengubah lintasan di tengah penerbangan dengan kecepatan yang sangat tinggi, musuh memiliki peluang minimal untuk mencegatnya, Yang Chengjun, ahli rudal, mengatakan kepada Global Times.

Baca Juga: Jepang berambisi kembangkan jet tempur tak berawak untuk saingi China

Alhasil, Yang mengklaim, sistem pertahanan udara AS termasuk rudal THAAD, SM-3, dan Patriot yang dikerahkan di Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan kapal perang tidak akan berfungsi melawan DF-17.

PLA juga mengoperasikan rudal balistik anti-kapal DF-21D dan DF-26 yang mampu menenggelamkan kapal induk. Media Taiwan mengatakan, DF-17 juga dapat memenuhi tujuan ini.

Mengutip Missile Threat, China telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam DF-17 dan program senjata hipersonik lainnya untuk melawan pertahanan rudal musuh

Selain itu, untuk mengembangkan kemampuan serangan cepat, jarak jauh, dan presisi tinggi yang "menyisakan sedikit waktu bagi musuh untuk bereaksi". 

Kemampuan manuver yang lebih tinggi dan penerbangan dengan ketinggian yang lebih rendah, membuat DF-17 lebih sulit untuk dilacak dan memprediksi jalur penerbangannya.

Rudal DF-17 berbahan bakar padat, berukuran panjang sekitar 11 meter, dan berat sekitar 15.000 kilogram. Booster DF-17 tampaknya sama dengan yang digunakan untuk rudal balistik DF-16. 

Baca Juga: Berlaku 1 Januari 2021, militer China semakin kuat di bawah UU pertahanan yang baru

10 kecepatan suara

Kabarnya, kecepatan DF-17 mencapai Mach 5 hingga 10 atau 5 sampai 10 kecepatan suara (6.174-12.348 km per jam). Penilaian intelijen AS menunjukkan, DF-17 memiliki jangkauan antara 1.800 dan 2.500 km.

Yang mengerikan, DF-17 bisa membawa hulu ledak nuklir. Dan, rudal DF-17 telah menunjukkan tingkat keakuratan yang tinggi dalam pengujian. 

Melansir Missile Threat, pejabat pertahanan AS pernah mengatakan, DF-17 bisa melakukan "manuver ekstrem" dan "tindakan mengelak" dalam penerbangan uji sebelumnya.

Beberapa laporan memperlihatkan, China dapat mengembangkan DF-17 menjadi rudal balistik anti-kapal generasi kedua, yang selanjutnya memungkinkan strategi China untuk mencegah intervensi regional.

Pada Januari 2019, pejabat PLA mengklaim, China memiliki varian DF-17 anti-kapal yang sedang mereka kembangkan.

Selanjutnya: Dua kapal perang AS sambangi Selat Taiwan, China meradang




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×