Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan maskapai asal Amerika Serikat (AS) Boeing baru saja menerima pinjaman jumbo sebesar US$ 12 miliar. Melansir Bloomberg, Selasa (28/1) dana tersebut bakal dipakai untuk menopang rencana ekspansi perusahaan di tahun 2020.
Termasuk untuk meningkatkan produksi pesawat di tengah krisis keuangan yang diakibatkan kasus 737 Max.
Baca Juga: Meski makin meluas, WHO percaya kemampuan China kendalikan virus corona
Perjanjian pinjaman yang ditandatangani pada Senin (27/1) ini diperkirakan akan memiliki margin sebesar 100 basis poin (bps) sesuai bunga acuan London Interbank Offered Rate (Libor). Ditambah biaya komitmen yang ditanggung Boeing sekitar 9 bps.
Selain itu, Boeing juga bakal menanggung komisi di depan alias upfront fee sebesar 5 bps. Perihal pembiayaan jumbo ini, Citigroup Inc, akan menjadi pemimpin dalam sindikasi pembiayaan yang nilai awalnya sebesar US$ 10 miliar dengan periode penarikan dalam kurun dua tahun.
Pemberian kredit ini juga menjadi sinyal positif bagi Boeing, lantaran sudah meningkatnya tingkat kepercayaan perbankan terhadap Boeing.
CEO Boeing Dave Calhoun mengatakan bahwa produksi pesawat 737 Max diharapkan bisa segera dimulai kembali, beberapa bulan sebelum diperkirakan bakal kembali mengudara pada pertengahan tahun ini.
Baca Juga: Blackstone naikkan tawar untuk akuisisi jaringan hotel Jepang, Unizo Holding
Kendati dilaporkan nilai pinjaman sebesar US$ 12 miliar, beberapa sumber menyatakan kalau Boeing mendapat pinjaman lebih dari nominal tersebut. Kredit sindikasi ini juga melibatkan beberapa bank besar.
Langkah ekspansi Boeing tahun ini memang sudah berjalan. Terbaru misalnya, Boeing dan perusahaan maskapai asal Brasil Embraer telah mendapatkan persetujuan tanpa syarat untuk kemitraan strategis kedua perusahaan oleh Dewan Administratif untuk Pengawas Ekonomi di Brasil.
Keputusan ini dipastikan akan segera keluar dalam 15 hari ke depan, kecuali komisaris mengurungkan hal tersebut.
Baca Juga: Pemerintah resmi keluarkan travel warning ke provinsi Hubei China
Sebelumnya, kemitraan strategis ini juga telah menerima izin tanpa syarat dari setiap yurisdiksi regulasi kecuali Komisi Eropa, yang hingga kini masih mengkaji kesepakatan.
"Izin terbaru ini adalah satu dukungan dari kemitraan kami, yang akan membawa persaingan yang lebih besar ke pasar regional," ujar Marc Allen, Presiden Boeing dari Embraer Partnership.
Dia menilai langkah ekspansif ini bisa menjadi pemicu perbaikan kinerja sekaligus peluang bagi karyawan. Selain Brasil, Boeing pun juga telah memperoleh izin tanpa syarat dari Amerika Serikat, China, Jepang, Afrika Selatan, Montenegro, Kolombia dan Kenya.