Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Peningkatan awal kematian jauh lebih curam dari angka Kementerian Kesehatan dan pada pertengahan Maret itu lima kali lipat dari angka resmi.
Tindakan penguncian diberlakukan selama liburan Nowruz (Tahun Baru Iran) pada akhir minggu ketiga bulan Maret, dan ada penurunan kasus dan kematian yang sesuai.
Tetapi karena pembatasan pemerintah berkurang, kasus dan kematian mulai meningkat lagi setelah akhir Mei.
Baca Juga: Gelar latihan perang, Iran tembakkan rudal ke replika kapal induk AS
Yang paling penting, kematian pertama yang tercatat dalam daftar yang bocor terjadi pada 22 Januari, sebulan sebelum kasus pertama virus corona dilaporkan secara resmi di Iran.
Pada saat itu para pejabat Departemen Kesehatan bersikeras mengakui hanya satu kasus virus corona di negara itu, meskipun ada laporan oleh wartawan di Iran, dan peringatan dari berbagai profesional medis.
Baca Juga: Iran menembakkan rudal yang menargetkan replika kapal induk AS di Selat Hormuz
Dalam 28 hari hingga pengakuan resmi pertama pada 19 Februari, 52 orang sudah meninggal.
Sementara itu, pada pekan lalu, kantor berita semi-resmi Iran, ISNA, melaporkan pada Minggu (26/7/2020), obat buatan Iran yang dirancang untuk membantu memerangi virus corona baru akan dijual bebas di dalam negeri hanya dalam kurun waktu tiga minggu.
Mengutip Jerusalem Post, pengumuman itu dibuat oleh Wakil Presiden Iran untuk Sains dan Teknologi Sorena Sattari, selama kunjungan ke taman sci-tech di provinsi Hamadan di Iran tengah.