Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malindo Air, anak perusahaan Lion Air disebut telah mengalami pelanggaran data besar-besaran, yang mengakibatkan informasi dari jutaan penumpang termasuk rincian paspor, alamat rumah dan nomor telepon bocor ke forum pertukaran data bulan lalu.
Hal ini dikabarkan South China Morning Post dan telah dikonfirmasi oleh CEO Malindo Air Chandran Rama Muthy. Ia mengatakan bahwa maskapainya sedang melakukan penyelidikan atas masalah tersebut dan telah berkomunikasi dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC).
Baca Juga: Kemarin, Lion Air batalkan 28 jadwal penerbangan gara-gara karhutla
“Kami mengetahui tentang pelanggaran ini minggu lalu. Kami dan vendor pihak ketiga sedang memeriksanya dan akan segera membuat pernyataan. Kami akan memberi tahu penumpang sesuai dengan hasil penyelidikan, ” katanya kepada South China Morning Post.
Chandran mengatakan bahwa Malindo Air juga akan menyewa perusahaan cybersecurity independen untuk melakukan analisis forensik penuh ke dalam sifat kebocoran. "Ini adalah pelanggaran yang sangat serius," tegasnya.
File-file yang berisi data penumpang yang terbang dengan Thai Lion Air dan Malindo Air diunggah dan disimpan dalam layanan web Amazon yang merupakan sumber daya penyimpanan cloud publik.
File ini berisi nama lengkap, alamat rumah, alamat email, tanggal lahir, nomor telepon, nomor paspor, dan tanggal kedaluwarsanya.
Baca Juga: Pasar Afrika jadi andalan untuk menggenjot ekspor CPO
Empat file, dua milik Malindo Airlines dan dua milik Thai Lion Air, dilepas secara online oleh sebuah akun bernama Specter yang mengoperasikan situs darkweb yang menerbitkan tautan unduhan untuk data yang bocor dan meretas basis data.
Ada juga referensi ke Batik Air, anak perusahaan Lion Air lain yang berbasis di Jakarta.