Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
Data tersebut dilepas secara berkelompok pada layanan pesan instan Telegram, serta pada penyimpanan cloud dan layanan hosting file seperti mega.nz dan openload.cc, yang masih berisi tautan aktif ke database tersebut.
Tim pakar cybersecurity India Technisanct Nandakishore Harikumar menemukan catatan saat memantau forum ini saat menjalankan operasi keselamatan data untuk klien.
“Ketika menilai beberapa dari mereka, kami menemukan bahwa situs web Spectre memiliki tempat pembuangan baru milik Malindo Airlines. Kami mengakses dump, memverifikasi data, dan memahami bahwa itu berisi informasi sensitif. Kami menilai tingkat keparahannya dan mencoba memahami di mana semua data dijual,” kata Nandakishore.
Baca Juga: Pelemahan ringgit menopang kenaikan harga CPO
Malindo Air sendiri beroperasi dari dua bandara di Kuala Lumpur dan memiliki jaringan sekitar 40 rute di seluruh wilayah, termasuk ke Indonesia, Thailand, India, Singapura dan Australia dengan lebih dari 800 penerbangan setiap minggu.
Sementara Chandran sendiri akan mengundurkan diri sebagai CEO pada 23 September mendatang dan memberi jalan bagi Mushafiz Mustafa Bakri, yang saat ini menjabat direktur keselamatan, keamanan dan kualitas di Thai Lion Air.
Lalu Chandran akan menjadi direktur strategis untuk Lion Group, untuk mengawasi pengembangan lima operator perusahaan.