CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Defisit perdagangan Jepang makin menggunung


Kamis, 08 Maret 2012 / 10:58 WIB
Defisit perdagangan Jepang makin menggunung
ILUSTRASI. Sepeda lipat Element Ecosmo 8SP edisi Shopee


Reporter: Adi Wikanto, Reuters | Editor: Adi Wikanto

TOKYO. Nilai defisit ekspor-impor Jepang semakin banyak. Kementerian Keuangan Jepang mengumumkan besaran defisit hingga Januari 2012 sebesar ¥ 437,3 miliar atau US$ 5,4 miliar (Rp 49,42 triliun). Penyebab defisit adalah impor bahan bakar minyak yang semakin banyak karena rusaknya pembangkit listrik tenaga nuklir akibat gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011.

Angka defisit ini adalah tertinggi dalam sejarah. Tahun 2009, defisit perdagangan sempat menyentuh angka tertinggi, ¥ 133 miliar.

Defisit perdagangan pun mengancam laju pertumbuhan ekonomi. Per 31 Desember 2011, Produk Domestik Bruto (PDB) terus menyusut menjadi 0,7%. Angka itu jauh dari target pemerintah sebesar 2,3%.

Menurut analis, defisit itu berpotensi terus meningkat. Soalnya, kebutuhan BBM untuk menghasilkan listrik tetap besar. "Selama tenaga nuklir belum ada, BBM impor tetap tinggi," kata David Rea, ekonom Capital Economics Ltd.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×