Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Perusahaan asal Jerman, Delivery Hero, sepakat mengakuisisi operator aplikasi pengiriman makanan terkemuka di Korea Selatan yakni Woona Brothers senilai US$ 4 miliar. Keduanya akan membentuk perusahaan patungan untuk menghadapi Uber East di pasar Asia lainnya yang berkembang pesat.
Kesepakatan itu diumumkan oleh Woona. Pemain global terbesar untuk pengiriman makanan ini mengatakan, penjualan tersebut merupakan strategi untuk bertahan di pasar yang sangat kompetitif. Deal itu merupakan yang terbesar yang melibatkan perusahaan internet di Korea Selatan.
Baca Juga: Angela Merkel masih menjadi wanita paling perkasa di dunia versi Forbes
Korea Selatan dengan populasinya yang padat dan tingkat penetrasi smartphone yang tinggi adalah pasar nomor 4 di dunia untuk pesanan makanan online. Peningkatan pesat jumlah orang lajang yang hidup sendiri juga mendorong lonjakan layanan pengiriman makanan.
Aplikasi Delivery Hero Yogiyo berada di peringkat kedua di belakang Baedal Minjok Woowa, tetapi pemimpin sektor menghadapi persaingan yang ketat dari saingannya seperti perusahaan e-commerce Coupang, yang didukung oleh SoftBank Group yang berkantung tebal di Jepang. Bisnis pengiriman restoran Uber Technologies Inc keluar dari Korea Selatan awal tahun ini mencerminkan intensitas persaingan.
"Pasar pengiriman makanan telah dibanjiri dengan modal raksasa yang didukung Jepang dan platform online yang berpengaruh, mengarahkan Woowa untuk mempertimbangkan kemitraan sebagai strategi bertahan hidup," kata juru bicara Woowa Brothers seperti dikutip Reuters, Jumat (13/12).
Baca Juga: Bursa Asia melonjak jelang akhir pekan, ini sebabnya
Pasar online Korea Selatan untuk delivery makanan telah meningkat lebih dari dua kali lipat selama lima tahun terakhir menjadi US$ 5,9 miliar, lebih besar dari gabungan pasar Jepang dan Jerman. Euromonitor memperkirakan pasar Korea Selatan akan melonjak menjadi US$ 9 miliar pada tahun 2023.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan, Delivery Hero akan mengakuisisi 87% saham yang dipegang oleh investor Woowa seperti Goldman Sachs, perusahaan pendanaan Singapura GIC, Hillhouse Capital dan Sequoia Capital.
Juru bicara Woona mengatakan, Hero ke depannya juga akan mengakuisisi 13% sisanya yang dimiliki oleh manajemen Woowa. Namun, ia tidak merinci target waktu akuisisinya.
Didirikan pada 2010 sebagai perusahaan pengiriman makanan, Woowa Brothers tumbuh cepat untuk menjadi perusahaan layanan pengiriman makanan online terbaik di negara itu. Perusahaan ini menerima lebih dari 30 juta pesanan per bulan dan berkembang menjadi bisnis dapur bersama yang disediakan ruang untuk pemilik restoran serta pindah ke Vietnam.
Pendiri dan Chief Executive Officer Woona Kim Bong-jin akan memimpin perusahaan patungan yang baru dibentuk dengan Delivery Hero, yang berbasis di Singapura, untuk memasuki pasar pengiriman makanan yang sedang booming di Asia. Pemain regional seperti Grab yang berbasis di Singapura dan Gojek Indonesia sudah berkembang dengan baik.
Baca Juga: China membeli US$ 50 miliar produk pertanian AS untuk imbalan penangguhan tarif impor
Analis mengatakan Woowa dan Delivery Hero akan dapat membangun keunggulan di Asia Tenggara, tetapi Woowa perlu memetakan agenda yang lebih lokal untuk bisa sukses.
"Sementara Woowa Brothers telah berkembang di Korea Selatan sebagai perusahaan lokal dengan strategi pemasaran kitsch yang persis sesuai dengan selera Korea Selatan, akan sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki lebih banyak pandangan dan strategi lokal yang sesuai dengan konsumen Asia Tenggara," kata Jade Lee , seorang analis di perusahaan riset Euromonitor.
Sementara Delivery Hero sekarang bernilai hampir 10 miliar euro atau setara US$ 11 miliar berdasarkan nilai pasar.