Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Juru bicara Woona mengatakan, Hero ke depannya juga akan mengakuisisi 13% sisanya yang dimiliki oleh manajemen Woowa. Namun, ia tidak merinci target waktu akuisisinya.
Didirikan pada 2010 sebagai perusahaan pengiriman makanan, Woowa Brothers tumbuh cepat untuk menjadi perusahaan layanan pengiriman makanan online terbaik di negara itu. Perusahaan ini menerima lebih dari 30 juta pesanan per bulan dan berkembang menjadi bisnis dapur bersama yang disediakan ruang untuk pemilik restoran serta pindah ke Vietnam.
Pendiri dan Chief Executive Officer Woona Kim Bong-jin akan memimpin perusahaan patungan yang baru dibentuk dengan Delivery Hero, yang berbasis di Singapura, untuk memasuki pasar pengiriman makanan yang sedang booming di Asia. Pemain regional seperti Grab yang berbasis di Singapura dan Gojek Indonesia sudah berkembang dengan baik.
Baca Juga: China membeli US$ 50 miliar produk pertanian AS untuk imbalan penangguhan tarif impor
Analis mengatakan Woowa dan Delivery Hero akan dapat membangun keunggulan di Asia Tenggara, tetapi Woowa perlu memetakan agenda yang lebih lokal untuk bisa sukses.
"Sementara Woowa Brothers telah berkembang di Korea Selatan sebagai perusahaan lokal dengan strategi pemasaran kitsch yang persis sesuai dengan selera Korea Selatan, akan sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki lebih banyak pandangan dan strategi lokal yang sesuai dengan konsumen Asia Tenggara," kata Jade Lee , seorang analis di perusahaan riset Euromonitor.
Sementara Delivery Hero sekarang bernilai hampir 10 miliar euro atau setara US$ 11 miliar berdasarkan nilai pasar.