kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demo bikin bisnis lesu, angka pengangguran Hong Kong naik


Selasa, 17 Desember 2019 / 18:42 WIB
Demo bikin bisnis lesu, angka pengangguran Hong Kong naik
ILUSTRASI. Orang-orang memegang spanduk saat mengikuti aksi Hari Hak Asasi Manusia yang diselenggarakan Front Hak Asasi Manusia Sipil di Hong Kong, 8 Desember 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Angka pengangguran di Hong Kong naik 0,1% menjadi 3,2% dalam tempo tiga bulan, dari September hingga November. Tingkat pengangguran di sektor pariwisata dan katering naik paling tinggi, masing-masing menjadi 5,2% dan 6,2%.

Ini merupakan angka pengangguran tertinggi di sektor katering dalam delapan tahun terakhir.

"Pasar tenaga kerja akan berada di bawah tekanan bahkan lebih dalam waktu dekat jika ekonomi secara keseluruhan terus melemah," kata Menteri Hukum Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Chi-kwong, Selasa (17/12).

Baca Juga: Hong Kong kembali rusuh, polisi tembakkan gas air mata

"Pemerintah akan memantau perkembangan dengan cermat," ujar Chi-kwong seperti dikutip Reuters.

Aksi protes anti-pemerintah yang mendera Hong Kong lebih dari enam bulan tidak juga menunjukkan tanda-tanda mereda, meski sudah membebani perekonomian bekas koloni Inggris ini. Bahkan, mengantarkan Hong Kong ke dalam resesi.

Karena itu, Menteri Sekretaris Negara Hong Kong Matthew Cheung mengatakan, ia kecewa dengan kekerasan yang terjadi dalam aksi protes baru-baru ini, setelah situasi relatif tenang dalam hampir dua pekan terkahir.

Cheung yang berbicara dalam konferensi pers mingguan merujuk pada aksi protes pada Ahad (15/12) lalu, ketika polisi menembakkan gas air mata dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa. Ini gas air mata pertama kali dalam hampir dua minggu belakangan.

"Pekerjaan untuk menghentikan kekerasan belum selesai, kita harus terus mengatasinya. Pada saat yang sama, kita harus berupaya menyelesaikan masalah yang mengakar," kata Cheung, Selasa (17/12), seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: PM China: Hong Kong harus melanjutkan upaya menghentikan kekacauan

Komentarnya muncul setelah Pemimpin Hong Kong Carrie Lam bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Senin (16/12). Xi menawarkan Lam dukungannya selama "masa-masa paling sulit" dari protes anti-pemerintah.

Perdana Menteri China Li Keqiang yang juga bertemu Lam meminta Pemerintah Hong Kong untuk mengakhiri kekerasan dan mengatasi "masalah yang mengakar dalam pembangunan ekonomi dan sosial" di pusat keuangan Asia itu.

Demo masih akan berlanjut. Rencananya, lebih banyak aksi di seluruh kota menjelang Natal dan Tahun Baru.




TERBARU

[X]
×