Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Partai Demokrat meraih kemenangan dalam tiga kontes penting pada Selasa lalu, dalam pemilihan pertama berskala besar sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS.
Kemenangan ini menghadirkan generasi baru pemimpin dan memberi suntikan momentum bagi partai yang sempat menghadapi tekanan politik menjelang pemilu kongres 2026.
Di New York City, Zohran Mamdani, 34 tahun, seorang demokrat sosialis, memenangkan pemilihan walikota. Kemenangan ini menandai kenaikan cepat Mamdani dari legislator negara bagian yang relatif anonim menjadi salah satu figur paling terlihat dari Partai Demokrat di tingkat nasional. Sementara itu, di Virginia dan New Jersey, Demokrat moderat Abigail Spanberger, 46 tahun, dan Mikie Sherrill, 53 tahun, menang dalam pemilihan gubernur dengan keunggulan signifikan.
“Jika ada yang bisa menunjukkan kepada bangsa yang dikhianati Donald Trump bagaimana mengalahkannya, itu adalah kota yang melahirkannya. Dan jika ada cara untuk menakuti seorang despot, itu adalah dengan membongkar kondisi yang memungkinkan dia mengumpulkan kekuasaan,” kata Mamdani kepada kerumunan pendukung.
Baca Juga: Zohran Mamdani Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York, Demokrat Bangkit di Era Trump
“Jadi Donald Trump, karena saya tahu Anda menonton, saya punya empat kata untuk Anda: turn the volume up,” tambahnya.
Indikator Politik dan Strategi Demokrat
Kontes pada Selasa lalu menjadi barometer respons publik terhadap sembilan bulan penuh gejolak pemerintahan Trump.
Pemilihan ini juga menjadi ajang uji strategi kampanye berbeda dari Demokrat menjelang 2026, di tengah partai yang masih terkunci di luar kekuasaan federal dan mencari jalan keluar dari situasi politik yang sulit.
Meski begitu, pemilihan pendahuluan ini berlangsung di wilayah yang cenderung Demokrat, yang tidak mendukung Trump dalam pemilu presiden sebelumnya.
Di sisi lain, pemilih California memberikan dorongan praktis bagi Demokrat dengan menyetujui rencana mengubah peta distrik kongresional untuk menguntungkan partai, memperluas perdebatan nasional tentang redistricting yang akan memengaruhi pemilihan DPR AS.
Sorotan Kemenangan dan Agenda Kandidat
Kemenangan para kandidat Demokrat ini berpotensi mendorong partisipasi dan antusiasme pemilih. Turnout dalam pemilihan walikota New York tercatat tertinggi sejak 1969.
Ketiga kandidat menekankan isu ekonomi, terutama keterjangkauan hidup, yang tetap menjadi perhatian utama pemilih.
Namun, perbedaan ideologi tampak jelas: Spanberger dan Sherrill berasal dari sayap moderat, sedangkan Mamdani mengusung kampanye progresif yang terinspirasi oleh Senator Bernie Sanders dan Wakil Rakyat Alexandria Ocasio-Cortez.
Baca Juga: Amerika Serikat Merilis Sanksi Baru Terkait Korea Utara
Sebagai wali kota Muslim pertama New York City, Mamdani berhasil mengalahkan mantan Gubernur Demokrat Andrew Cuomo, 67 tahun, yang mencalonkan diri sebagai independen setelah kalah dalam nominasi Demokrat sebelumnya.
Mamdani mengusulkan kebijakan progresif seperti peningkatan pajak bagi korporasi dan orang kaya, sewa dibekukan, layanan penitipan anak gratis, dan transportasi publik gratis.
Kenaikan Mamdani menimbulkan kekhawatiran di kalangan eksekutif Wall Street, yang menilai kebijakan sosialis radikalnya bisa memengaruhi pusat keuangan dunia.
Presiden Trump pun menyoroti Mamdani sebagai wajah Partai Demokrat dan salah secara politis menudingnya sebagai “komunis”, sambil berjanji akan memotong pendanaan federal untuk kota itu.
Dampak di Virginia dan New Jersey
Di Virginia, Spanberger mengalahkan Lieutenant Governor Republik Winsome Earle-Sears dan akan menggantikan Gubernur Republik Glenn Youngkin. Sementara itu, di New Jersey, Sherrill menaklukkan Jack Ciattarelli dan akan menggantikan Gubernur Demokrat Phil Murphy.
Kedua kandidat menekankan pengaitan lawan mereka dengan Trump untuk memanfaatkan kekecewaan pemilih terhadap kebijakan presiden yang kontroversial.
“Kami mengirim pesan ke dunia bahwa pada 2025, Virginia memilih pragmatisme daripada partisan. Kami memilih Commonwealth kami daripada kekacauan,” kata Spanberger dalam pidato kemenangannya.
Baca Juga: Petugas Keamanan Bandara AS Lebih Tahan Hadapi Penutupan Pemerintah, Ini Sebabnya
Trump turut memengaruhi jalannya pemilihan melalui kebijakan kontroversialnya, termasuk ancaman pemecatan pegawai federal dan pembekuan pendanaan proyek transportasi penting di New Jersey, yang berdampak pada pemilih lokal.
Bagi Partai Republik, kontes ini menjadi ujian untuk melihat apakah basis pemilih yang mendukung kemenangan Trump pada 2024 masih akan hadir saat namanya tidak ada di kotak suara.
Kandidat Republik menghadapi dilema: mengkritik Trump berisiko kehilangan dukungan pengikutnya, tetapi terlalu mendukung dapat menjauhkan pemilih moderat dan independen.













