kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.564   6,00   0,04%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Demonstrasi Besar di Istanbul Turki: “Jika Keadilan Bungkam, Rakyat akan Bicara”


Sabtu, 29 Maret 2025 / 23:17 WIB
Demonstrasi Besar di Istanbul Turki: “Jika Keadilan Bungkam, Rakyat akan Bicara”
ILUSTRASI. Seorang pria membawa bendera Turki saat orang-orang ikut serta dalam protes terhadap penangkapan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu sebagai bagian dari penyelidikan korupsi, di Istanbul, Turki, 24 Maret 2025. REUTERS/Murad Sezer


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Ratusan ribu warga Turki turun ke jalan di Istanbul pada Sabtu (29/3) untuk memprotes penahanan Wali Kota Ekrem Imamoglu, rival utama Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Demonstrasi ini menjadi salah satu aksi protes terbesar di Turki dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Dalam aksi tersebut, sebuah surat dari Imamoglu dibacakan di hadapan massa yang bersorak mendukungnya.

“Saya tidak takut, karena kalian ada di belakang dan di samping saya. Saya tidak takut karena bangsa ini bersatu melawan penindasan,” tulis Imamoglu dalam suratnya.

Baca Juga: Aksi Demonstrasi Turki Sudah Berlangsung 6 Hari Beruntun, Apa Penyebabnya?

“Mereka bisa menjebloskan saya ke penjara dan mengadili saya sebanyak yang mereka mau, tapi rakyat telah menunjukkan bahwa mereka akan menggagalkan semua jebakan dan konspirasi.”

Ribuan warga Turki telah mengikuti seruan oposisi untuk turun ke jalan sejak Imamoglu ditahan pekan lalu dan dijebloskan ke penjara sambil menunggu persidangan atas tuduhan korupsi.

Meskipun aksi protes berlangsung damai, hampir 2.000 orang telah ditangkap sejak unjuk rasa dimulai.

Partai oposisi utama, Partai Rakyat Republik (CHP), serta kelompok hak asasi manusia dan beberapa negara Barat, menilai kasus terhadap Imamoglu bermuatan politik dan bertujuan untuk mengeliminasi ancaman elektoral terhadap Erdogan.

Namun, pemerintah Turki membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa pengadilan bekerja secara independen.

Baca Juga: Jaksa Minta Pengadilan Turki Penjarakan Walikota Istanbul Penentang Presiden Erdogan

“Keadilan akan Ditegakkan”

Ratusan ribu demonstran yang mengibarkan bendera Turki dan membawa spanduk berkumpul di kawasan tepi laut Maltepe, Istanbul, dalam aksi bertajuk “Kebebasan untuk Imamoglu” yang diorganisir oleh CHP.

Aparat kepolisian memperketat pengamanan di sekitar lokasi demonstrasi.

Sebuah spanduk di tengah massa bertuliskan, “Jika keadilan bungkam, rakyat akan berbicara.”

“Saya tidak takut, dan saya akan terus melawan. Saya menyerukan kepada semua orang untuk tidak takut… Mereka telah memecat saya, tapi suatu hari keadilan akan ditegakkan,” kata Gunay Yildiz, seorang mantan pegawai pemerintah distrik Esenyurt, Istanbul.

Sementara itu, Bunyamin Turan, seorang pensiunan guru, menyatakan keyakinannya bahwa rakyat akan menang.

“Jika kita melihat sejarah umat manusia, di semua negara dan di semua rezim yang menindas, pada akhirnya rakyatlah yang menang,” katanya.

Baca Juga: Pasar Saham Turki Terpuruk, Terburuk Sejak Runtuhnya Lehman Brothers, Ini Pemicunya

Pemimpin CHP, Özgür Özel, dalam pidatonya di aksi tersebut menyebutkan bahwa jutaan rakyat Turki menginginkan pembebasan Imamoglu dan menuntut pemilu.

Dia menegaskan bahwa tuduhan terhadap Imamoglu tidak berdasar dan bermotif politik.

CHP bahkan menyerukan boikot terhadap media, merek, dan toko-toko yang dianggap pro-Erdogan.

Pekan lalu, CHP menggelar pemilihan internal untuk mengukuhkan Imamoglu sebagai kandidat dalam pemilu presiden berikutnya.

Pemilu nasional dijadwalkan pada 2028, namun CHP mendesak pemilu dipercepat dengan alasan pemerintahan Erdogan telah kehilangan legitimasi.

Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengatakan bahwa sejak protes dimulai, hampir 1.900 orang telah ditangkap, dan hingga Kamis (28/3), sebanyak 260 di antaranya telah dipenjara sambil menunggu persidangan.

Sementara itu, Erdogan—yang telah mendominasi politik Turki selama lebih dari dua dekade—menyebut protes tersebut sebagai “pertunjukan” dan memperingatkan konsekuensi hukum bagi para pengunjuk rasa.

Ia juga meminta CHP berhenti “memprovokasi” rakyat.

Baca Juga: Protes Besar Melanda Berbagai Kota di Turki Usai Penahanan Wali Kota Istanbul

Dampak Ekonomi

Sejak penahanan Imamoglu, aset keuangan Turki mengalami tekanan, memaksa bank sentral menggunakan cadangannya untuk menopang nilai lira.

Krisis ini telah mengguncang sektor swasta dan memicu ketidakpastian ekonomi.

Pemerintah Turki menegaskan bahwa dampaknya akan terbatas dan bersifat sementara.

Bank sentral pun menyatakan bahwa fundamental ekonomi Turki masih kuat, tetapi siap mengambil langkah tambahan jika diperlukan.

Selanjutnya: Lebaran Idul Fitri Jatuh pada 31 Maret 2025, Ini 3 Pertimbangan Pemerintah

Menarik Dibaca: Nastar Jadi Kue Favorit Lebaran 2025 versi Populix


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×