kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.769.000   10.000   0,57%
  • USD/IDR 16.585   15,00   0,09%
  • IDX 6.472   236,74   3,80%
  • KOMPAS100 924   40,02   4,53%
  • LQ45 731   34,12   4,90%
  • ISSI 200   4,82   2,46%
  • IDX30 385   18,89   5,16%
  • IDXHIDIV20 466   22,10   4,98%
  • IDX80 105   4,49   4,47%
  • IDXV30 110   3,87   3,64%
  • IDXQ30 126   5,57   4,61%

Aksi Demonstrasi Turki Sudah Berlangsung 6 Hari Beruntun, Apa Penyebabnya?


Rabu, 26 Maret 2025 / 07:02 WIB
Aksi Demonstrasi Turki Sudah Berlangsung 6 Hari Beruntun, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Demonstran antipemerintah di Turki mengatakan mereka berencana untuk terus melakukan aksi demonstrasi hingga tuntutan mereka dikabulkan. REUTERS/Umit Bektas TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Aksi demonstrasi di Turki berlanjut hingga malam keenam. 

Melansir Reuters, demonstran antipemerintah di Turki mengatakan mereka berencana untuk terus melakukan aksi demonstrasi hingga tuntutan mereka dikabulkan.

Lantas, apa pemicu aksi demonstrasi ini?

Berdasarkan laporan Reuters, aksi demonstrasi tersebut dipicu oleh pemenjaraan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu pada pekan lalu. 

Sejak penangkapan tersebut, ratusan ribu orang telah berkumpul di alun-alun, jalan, dan kampus universitas di seluruh negeri. 

Setiap malam mereka meneriakkan slogan-slogan anti-Erdogan dan menuntut pembebasan, keadilan, dan hak-hak Imamoglu. 

Ini menjadi aksi oposisi terbesar dalam satu decade, meskipun terjadi penangkapan massal dan bentrokan dengan polisi.

Pengadilan memenjarakan Imamoglu pada hari Minggu sambil menunggu persidangan atas tuduhan korupsi yang dibantahnya.

Demonstran, partai oposisi, pemimpin Eropa, dan kelompok hak asasi manusia menyebut penahanan Imamoglu, saingan utama Erdogan, sebagai tindakan yang dipolitisasi dan anti-demokrasi. 

Baca Juga: Bagian Kelompok Fragile Five Morgan Stanley, Turki Terpuruk Bagaimana Indonesia?

Aksi tersebut dilarang tetapi tetap berlangsung. Hampir seluruhnya berlangsung damai hingga larut malam, hingga kemudian polisi menggunakan pentungan dan semprotan merica sebagai respons terhadap proyektil dan menangkap lebih dari 1.400 orang.

"Saya akan berusaha datang sebanyak mungkin karena pemerintah tidak memberikan keadilan kepada kami," kata seorang mahasiswa di taman Sarachane, Istanbul.

"Saya takut ketika pertama kali datang, mengira kami mungkin akan ditangkap. Tetapi sekarang saya tidak takut," katanya.

Pada protes malam utama di taman balai kota, sebagian besar orang bersorak mendengar pidato para pemimpin oposisi. Sementara yang lain, sekitar 200 meter (650 kaki) jauhnya, telah meneriakkan yel-yel dan berhadapan dengan ratusan polisi antihuru-hara berhelm putih.

Sumber lain juga mengatakan kepada Reuters bahwa mereka memperkirakan akan terus melakukan protes setiap hari meskipun oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) telah mengatakan bahwa Selasa akan menandai hari terakhir aksi yang direncanakan di Sarachane. 

Baca Juga: Jaksa Minta Pengadilan Turki Penjarakan Walikota Istanbul Penentang Presiden Erdogan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×