Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dropbox menetapkan harga initial public offering (IPO) di atas ekspektasi, yakni US$ 21 per saham pada Kamis (22/3) malam waktu setempat. Rencananya, perusahaan penyimpanan berbasis komputasi awan (cloud) ini akan melantai pada Jumat (23/3) di Nasdaq dengan ticker "DBX".
Mengutip informasi dari CNBC, perusahaan ini akan menjual sebanyak 36 juta lembar saham dan sudah mengalami oversubscribed permintaan sebanyak 25 kali.
Setidaknya Dropbox sudah mengumpulkan sebanyak US$ 756 juta. Namun harga ini membuat kapitalisasi market Dropbox turun menjadi US$ 8,2 miliar, lebih rendah daripada valuasi yang mereka terima dalam pendanaan privat di tahun 2014 sebesar US$ 10 miliar.
Sebelumnya, Dropbox hanya mengincar harga saham di rentang US$ 18 sampai US$ 20 per lembar.
Bisa jadi, kesuksesan IPO Dropbox ini juga didorong oleh respon pasar yang kecewa dengan skandal data yang menimpa Facebook seminggu belakangan ini.
Informasi saja, Dropbox dikabarkan membukukan revenue sebesar US$ 1 miliar pada 2017 lalu. Namun, kerugian perusahaan teknologi ini mencapai US$ 111,7 juta. Setidaknya, kerugian itu masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 210,2 juta.
Meski belum profit, pasar tetap antusias. Sejak kabar IPO beredar pada Februari lalu, ada 500 juta pengguna baru mendaftarkan diri.
Sebab, pasar penyimpanan berbasis cloud masih akan jadi pasar menarik di tengah perkembangan industri teknologi digital. Beberapa perusahaan kakap lain mulai menawarkan produk serupa dengan Dropbox, di antaranya, Apple, Amazon dan Google.