Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
Beckmann Juan Vidal punya banyak mimpi atas perusahaan produsen minuman keras khas Meksiko yang diwarisinya. Salah satu upaya Vidal membesarkan perusahaan bernama Jose Cuervo ini dengan menjadikan sebagai perusahaan publik, alias melantai di bursa efek Meksiko. Sayang, harapan tak selalu sejalan dengan kenyataan. Harga saham Jose Cuervo yang memproduksi tequila ini justru terus tertekan sejak IPO pada Februari 2017.
Sebagai pewaris Jose Cuervo, perusahaan produsen tequila, Beckmann Juan Vidal ingin bisnisnya berkembang. Salah satu strateginya dengan membawa produsen minuman keras khas Meksiko tersebut melantai di bursa efek pada Februari 2017 lalu. Seperti dilansir New York Times, Vidal meraup dana segar senilai US$ 700 juta dari aksi tersebut.
Menurut data Bloomberg, sejak dibuka di awal perdagangan perdana pada 10 Februari 2017, harga saham Jose Cuervo berada di kisaran MXN 35,6 per saham. Sayang, mendekati akhir bulan, harga saham Jose Cuervo justru berangsur turun ke posisi MXN 31,05 per saham.
Per 8 Agustus 2017, harga saham Jose Cuervo berada di MXN 31,30 per saham. Jumlah tersebut menurun cukup drastis yakni sebanyak 12,08% bila dibanding penawaran harga saham pada saat awal perusahaan ini melantai di bursa efek.
Bloomberg dalam artikelnya pada 26 Juli lalu juga memberitakan, sepertinya perusahaan milik Vidal tersebut bakal sedikit mengalami tekanan. Sebab, harga terendah saham Jose Cuervo sempat berada di posisi MXN 29,67 per saham di bulan Juli 2017.
Tampaknya, sebagian besar investor masih belum tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan pembuat tequila terbesar di Meksiko tersebut. Masih menurut Bloomberg, manajemen Jose Cuervo menyatakan, pihaknya memang membukukan penurunan penjualan pada akhir kuartal II-2017. Kondisi tersebut berimbas pada penurunan pendapatan Jose Cuervo.
Sejumlah investor menilai, kinerja Jose Cuervo belum akan tumbuh sesuai dengan ekspektasi atau target yang dijanjikan pada saat paparan publik rencana penawaran perdana saham atawa initial public offering (IPO) . Belum lagi, Barrons.com pernah menulis bahwa saham Jose Cuervo cenderung lebih berisiko dibandingkan dengan emiten lain. Itu karena saham Jose Cuervo terdaftar di bursa saham Meksiko, yang artinya investor asing harus menanggung risiko kurs mata uang Meksiko terhadap dollar AS.
Mayoritas saham Jose Cuervo masih dikendalikan oleh keluarga Juan Beckmann Vidal. Analis Brandon Hoffman dalam situs Barrons.com memproyeksikan, hingga akhir tahun 2017, perusahaan yang kini dinakhodai Vidal tersebut kemungkinan hanya akan membukukan pertumbuhan penjualan sebanyak 6% di tahun ini. Pertumbuhan tersebut hanya naik 100 basis poin, jika dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan di tahun lalu yang sebesar 5%.
Hal ini salah satunya didorong oleh masih rendahnya daya beli dan konsumsi masyarakat untuk pasar tequila jika dibandingkan dengan pasar minuman berakohol lain. Kendati demikian, dari sisi neraca, sebenarnya Jose Cuervo cenderung stabil untuk melakukan ekspansi. Lihat saja, per akhir kuartal I-2017, kala total ekuitas perusahaan sudah mencapai MXN 13 miliar secara neto.
Tidak ingin harga sahamnya terus terperosok, manajemen Jose Cuervo melancarkan sederet aksi korporasi guna meredam keraguan investor. Salah satunya adalah dengan menggenjot pasar tequila di kawasan Amerika Serikat (AS), lewat sederet langkah promosi. Tujuannya jelas, untuk mencuri perhatian publik.
Baru-baru ini, tepatnya pada 24 Juli 2017, Jose Cuervo membangun pancuran air (water fountain ) di kawasan Hollywood California melalui kampanye bertajuk H2Cuervo. Program ini juga bertujuan untuk menghadapi krisis kekeringan air yang tengah melanda Negeri Paman Sam. Berkat aksi tersebut, Jose Cuervo pun sempat membuat media sosial di AS sesak dengan postingan Jose Cuervo, terutama Instagram dan Twitter.
(Bersambung)
Berita Terkait
Pewaris bisnis minuman keras terbesar di dunia (1)
