Reporter: Dupla Kartini, FT.com | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Di luar dugaan, Alcoa Inc, produsen aluminium terbesar kedua di dunia, berhasil meraih keuntungan US$ 94 juta di kuartal pertama tahun ini. Padahal, pasar memprediksi, perusahaan ini akan mencatatkan rugi.
Kinerja Alcoa positif berkat kenaikan produksi, dan bagusnya permintaan di beberapa pasar. Manajem Grup ini juga memproyeksikan permintaan tahun ini akan terus bertumbuh, dengan bagusnya outlook untuk sektor kedirgantaraan, meski Eropa masih tidak pasti.
Namun, jika dibandingkan kuartal pertama tahun lalu, laba bersih di kuartal pertama 2012 sejatinya turun hingga 69%. Laba bersih per saham dasar pun turut terpangkas 66% menjadi US$ 0,09 per saham. Namun, angka itu tetap masih lebih bagus ketimbang rata-rata prediksi analis yang menduga akan minus US$ 0,04 per saham.
Direktur Keuangan Alcoa Chuck McLane menyebut, pencapaian di kuartal pertama ini sangat baik. "Perusahaan ini sering dilihat sebagai indikator kesehatan ekonomi global, karena meluasnya penggunaan aluminium di pasar mulai untuk kaleng minuman hingga pesawat," ujarnya.
Tapi, untuk tahun ini, kinerja perusahaan mungkin akan terbilang stagnan, lantaran pertumbuhan permintaan aluminium untuk kebutuhan utama diproyeksi turun menjadi 7%, dibanding tahun lalu yang mencapai 10%. Tapi, permintaan untuk kedirgantaraan diproyeksi naik 3% menjadi 13%-14%.
CEO Alcoa Klaus Kleinfeld bilang, permintaan pasar yang kuat yaitu untuk mobil dan truk di Amerika Utara, dan kebutuhan kaleng minuman di Cina. Sedangkan, permintaan untuk konstruksi di AS dan Eropa, juga untuk mobil dan truk di Eropa, diperkirakan akan menyusut tahun ini.
Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun ini, harga aluminium turun 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.