kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Di sini heboh Brompton, netizen di AS geger oleh sepeda Peloton


Minggu, 08 Desember 2019 / 08:37 WIB
Di sini heboh Brompton, netizen di AS geger oleh sepeda Peloton
ILUSTRASI. Iklan sepeda Peloton di Youtube.


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepeda Brompton terus menjadi bahan perbincangan masyarakat. Gara-gara kasus penyelundupan sepeda Brompton dalam pesawat Garuda Indonesia anyar, orang membicarakan harga sepeda lipat yang mahal itu.

Sebetulnya bukan cuma kali ini publik heboh oleh sepeda. Bukan hanya di Indonesia para pengguna internet (netizen) terus menerus membicarakan sepeda.

Baca Juga: Erick Thohir berhentikan semua direksi Garuda yang terlibat penyelundupan Harley

Di Amerika Serikat (AS), dua pekan lalu, publik setempat juga serus membicarakan sebuah iklan sepeda statis bermerek Peloton.

Iklan berdurasi 30 detik yang tayang di Youtube itu, seperti dikutip Reuters, terkena"badai" komentar miring di Twitter.

Berjudul "The Gift that Gives Back", iklan itu menceritakan seorang istri yang mendapat hadiah Natal dari suaminya: sebuah sepeda statis untuk berolah raga bermerek Peloton.

Si istri yang senang menerima hadiah itu membuat video blog (vlog) tentang aktivitas berlatih menggunakan sepeda itu.

Sudah ditonton lebih dari 5,5 juta kali sejak 21 November 2019, ternyata video iklan yang digarap apik ini malah mendapat komentar miring Netizen.

Baca Juga: Gaduh selundupan di Garuda Indonesia, ini harga Sepeda Brompton dan profil pembuatnya

Sebagian orang menganggap iklan itu bersifat sexist. Banyak pula yang menilai si suami dalam iklan terlalu mengontrol dan mengendalikan istrinya.

Sebagian penonton menafsirkan iklan itu bahwa dengan membelikan sepeda statis si suami mendorong istrinya untuk berpikir perlu mengurangi berat badan.

Peloton sendiri, seperti dikutip Reuters, menanggapi respon miring publik dengan mengaku merasa kecewa pesan komersialnya ditafsirkan secara salah.

Penasaran dengan iklan yang menghebohkan itu?



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×