Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Militer Amerika Serikat mengatakan sebanyak dua kapal perangnya berlayar di dekat pulau-pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan pada hari Senin waktu setempat. Aksi ini adalah sebuah langkah yang bisa memantik amarah Beijing pada saat hubungan kedua negara kembali memanas.
Laut China Selatan adalah salah satu dari sekian banyak titik persinggungan dalam hubungan AS-China. Selain dari perang dagang, sanksi AS terhadap sejumlah negara, dan soal Taiwan.
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump kembali meningkatkan tekanan pada China dalam upaya untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan mengumumkan bahwa ia akan menaikkan tarif atas barang-barang Tiongkok senilai US$ 200 miliar pada minggu ini.
Dilansir dari Reuters, seorang juru bicara militer AS mengatakan bahwa kapal perusak berpemandu peluru kendali, Preble dan Chung Hoon berada dalam jarak 12 mil laut dari Gaven dan Johnson Reefs di Kepulauan Spratly.
Komandan Clay Doss, juru bicara Armada Ketujuh, mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah untuk menantang klaim maritim yang berlebihan. "Dan menjaga akses ke perairan yang diatur oleh hukum internasional," katanya.
Operasi tersebut adalah upaya terbaru untuk melawan apa yang Washington lihat sebagai upaya Beijing untuk membatasi kebebasan navigasi di sejumlah perairan strategis. Tempat di mana China, Jepang, dan beberapa angkatan laut Asia Tenggara beroperasi.
China sendiri mengklaim hampir semua wilayah Laut Cina Selatan yang strategis. Klaim tersebut kerap bersinggungan dengan sejumlah negara semisal Vietnam, Filipina, Brunei, Malaysia, Indonesia, dan Taiwan.