Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menurut data Kementerian Perdagangan Tiongkok, Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Spanyol di luar Uni Eropa pada 2023, setelah Jerman, Belanda, Prancis, dan Italia. Namun seperti banyak negara Barat lainnya, Spanyol memiliki defisit perdagangan besar dengan Tiongkok.
Investasi Tiongkok di Spanyol juga kuat, mencapai US$ 1,7 miliar pada tahun yang sama.
Namun Spanyol turut terkena dampak perang dagang antara Tiongkok dan UE. Negara ini paling terpukul akibat penyelidikan anti-dumping terhadap produk babi dan turunannya yang diluncurkan Beijing pada Juni tahun lalu — langkah yang dipandang sebagai balasan atas tarif Uni Eropa terhadap kendaraan listrik buatan Tiongkok.
Spanyol juga menjadi salah satu negara Barat yang tetap mempertahankan hubungan dengan perusahaan infrastruktur teknologi Tiongkok termasuk Huawei. Namun pada Agustus, Madrid berupaya membatalkan kesepakatan penggunaan perangkat fiber-optic Huawei di tengah tekanan dari Brussel.
Bulan lalu, Menteri Ekonomi Spanyol Carlos Cuerpo mengatakan Eropa harus “terlibat dengan otoritas Tiongkok”.
“Kita harus memahami bahwa di banyak sektor, Tiongkok memiliki keunggulan teknologi besar,” ujarnya. “Kita perlu menarik investasi yang memungkinkan transfer teknologi untuk menutup kesenjangan tersebut.”
Meski Madrid berhati-hati dalam berurusan dengan Beijing, hubungan UE–Tiongkok secara keseluruhan masih bermasalah.
Tonton: Bos Besar Scam Myanmar Diekstradisi ke China, Sempat Buron 10 Tahun
Dalam salah satu perselisihan terbaru, rundingan tingkat tinggi di Brussel mengenai kontrol rare earth antara kedua pihak awal bulan ini gagal mencapai kemajuan berarti.
Bloomberg melaporkan bahwa meski Beijing membatalkan kebijakan kontrol rare earth yang diperluas pada Oktober, pembatasan sejak April tetap berlaku. Brussel kini bekerja sama dengan Beijing mengembangkan sistem lisensi ekspor demi memastikan pasokan mineral penting bagi sektor manufaktur dan pertahanan.
Akhir bulan lalu, pemerintah Belanda menyita kendali atas operasi Nexperia — pembuat chip milik Tiongkok — di Belanda dengan alasan keamanan nasional, memicu protes keras dari Beijing.
UE menyatakan pada Sabtu bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk memungkinkan ekspor chip non-militer perusahaan Tiongkok tersebut tanpa tunduk pada persyaratan lisensi Tiongkok.
Kesimpulan
Pertemuan Xi Jinping dan Raja Felipe menegaskan upaya Beijing mempertahankan pijakan di Eropa di tengah hubungan UE–Tiongkok yang memanas. Janji Xi untuk meningkatkan impor dari Spanyol, memperluas kerja sama teknologi dan energi hijau, serta menjajaki pasar pihak ketiga seperti Amerika Latin mencerminkan strategi Tiongkok merangkul mitra yang masih bersedia terlibat meski tensi geopolitik meningkat. Namun di balik nada harmonis, Spanyol tetap berada dalam tekanan silang antara kepentingan ekonomi domestik, sikap keras UE terhadap Tiongkok, dan ketergantungan pada investasi serta teknologi Beijing — menjadikan hubungan ini sekaligus peluang dan sumber risiko jangka panjang.












