Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China memangkas suku bunga acuan pinjaman per tahun sebab pemerintah berusaha untuk meningkatkan permintaan kredit. Namun, suku bunga lima tahunan tak berubah di tengah melemahnya mata uang yuan.
Dilansir dari Reuters, Senin (21/8) pemulihan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini tampak kehilangan tenaga, karena merosotnya biaya properti hingga melemahnya biaya konsumen dan jatuhnya pertumbuhan kredit.
Suku bunga dasar pinjaman satu tahun (LPR) China diturunkan 10 basis poin menjadi 3,45% dari 3,55%, sementara LPR lima tahun dipertahankan pada 4,20%.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan Ditaksir Tetap 5,75%, Cek Rekomendasi Saham Pilihan di Pekan RDG BI
“Mungkin China membatasi ukuran dan cakupan penurunan suku bunga karena mereka khawatir akan tekanan penurunan pada yuan,” ujar Kepala Ahli Strategi Makro Sumitomo Mitsui DS Asset Managament, Masayuki Kichikawa.
Sebagian besar pinjaman baru dan pinjaman yang belum dilunasi China didasarkan pada LPR satu tahun, sementara suku bunga lima tahun mempengaruhi penetapan harga hipotek. China memangkas kedua suku bunga tersebut pada Juni lalu untuk mendorong perekonomian.
Yuan dalam negeri melemah di awal perdagangan menjadi 7,3078 per dolar, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di 7,2855, sementara indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 juga menurun.
Yuan telah kehilangan hampir 6% terhadap dolar sepanjang tahun ini dan menjadi salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk.
Penurunan LPR satu tahun terjadi setelah People’s Bank of China (PBOC) secara tidak terduga menurunkan suku bunga jangka menengah minggu lalu.
Baca Juga: Turun 2% Pekan Ini, Harga Minyak Mengakhiri Kenaikan Tujuh Pekan Beruntun
Suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) berfungsi sebagai panduan untuk LPR dan secara luas dibaca oleh pasar sebagai patokan perubahan yang akan datang.
Bank sentral China berjanji untuk menjaga likuiditas tepat dan kuat seraya mendukung pemulihan ekonomi. Tetapi suku bunga lima tahun yang cenderung stabil dengan sektor properti yang bermasalah dan meningkatnya risiko gagal bayar diperkirakan suku bunga acuan akan dipangkas lagi.