Sumber: Asia Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Banyak pihak yang memprediksikan, Amerika Serikat (AS) dan China akan menjadi dua kekuatan utama bila Perang Dunia III benar-benar pecah. Bukan tanpa alasan, kedua negara adidaya ini memang sudah mulai menancapkan kekuatannya di berbagai wilayah di dunia.
Terlepas dari panasnya hubungan kedua negara, sebenarnya upaya damai tetap AS dan China usahakan. Baru-baru ini, kedua pejabat tinggi kedua negara melakukan obrolan langsung untuk membahas sejumlah celah yang berpotensi meredakan suasana.
Melansir Asia Times, Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe pada pekan lalu mengadakan pembicaraab langsung melalui sambungan telepon.
Kedua pejabat tersebut membahas mengenai upaya untuk meredakan ketegangan, terutama di Laut China Selatan. Banyak pengamat memperkirakan, perang bisa pecah di wilayah tersebut.
Baca Juga: Angkatan Darat AS diprediksi akan miliki senjata laser mematikan pada tahun berikut
Pembicaraan Esper dan Wei melalui sambungan telepon itu juga merupakan pertemuan bilateral tingkat atas pertama dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah masalah keamanan tradisional dan non-tradisional serta penanganan pandemi Covid-19 turut menjadi bahasa utama.
Dalam obrolan yang berlangsung selama 1,5 jam ini, menteri pertahanan AS dan China mencoba saling memahami dan menegaskan prinsip juga pentingnya hubungan pertahanan yang konstruktif, stabil, serta berorientasi pada hasil antara kedua negara.
Bahkan, Esper kemungkinan akan mengunjungi Chian sebelum akhir tahun ini untuk meningkatkan mekanisme komunikasi. Tujuannya, untuk menghindari bentrokan yang tidak disengaja dan eskalasi bersenjata di wilayah Pasifik Barat.
Esper dan Wei juga melakukan pembicaraan mengenai pandemi Covid-19, termasuk berbagi data dan informasi yang relevan tentang asal virus corona baru dan tanggapan kooperatif di tengah upaya pencarian vaksin.
Baca Juga: Survei terbaru: Mayoritas penduduk China tidak suka AS, ini alasannya
Lautan paling "panas" di Bumi