kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah perseteruan yang makin panas, AS dan China tetap cari celah perdamaian


Selasa, 11 Agustus 2020 / 13:09 WIB
Di tengah perseteruan yang makin panas, AS dan China tetap cari celah perdamaian
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di KTT G20 di Osaka, Jepang, 29 Juni, 2019.


Sumber: Asia Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Banyak pihak yang memprediksikan, Amerika Serikat (AS) dan China akan menjadi dua kekuatan utama bila Perang Dunia III benar-benar pecah. Bukan tanpa alasan, kedua negara adidaya ini memang sudah mulai menancapkan kekuatannya di berbagai wilayah di dunia.

Terlepas dari panasnya hubungan kedua negara, sebenarnya upaya damai tetap AS dan China usahakan. Baru-baru ini, kedua pejabat tinggi kedua negara melakukan obrolan langsung untuk membahas sejumlah celah yang berpotensi meredakan suasana.

Melansir Asia Times, Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe pada pekan lalu mengadakan pembicaraab langsung melalui sambungan telepon.

Kedua pejabat tersebut membahas mengenai upaya untuk meredakan ketegangan, terutama di Laut China Selatan. Banyak pengamat memperkirakan, perang bisa pecah di wilayah tersebut.

Baca Juga: Angkatan Darat AS diprediksi akan miliki senjata laser mematikan pada tahun berikut

Pembicaraan Esper dan Wei melalui sambungan telepon itu juga merupakan pertemuan bilateral tingkat atas pertama dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah masalah keamanan tradisional dan non-tradisional serta penanganan pandemi Covid-19 turut menjadi bahasa utama.

Dalam obrolan yang berlangsung selama 1,5 jam ini, menteri pertahanan AS dan China mencoba saling memahami dan menegaskan prinsip juga pentingnya hubungan pertahanan yang konstruktif, stabil, serta berorientasi pada hasil antara kedua negara.

Bahkan, Esper kemungkinan akan mengunjungi Chian sebelum akhir tahun ini untuk meningkatkan mekanisme komunikasi. Tujuannya, untuk menghindari bentrokan yang tidak disengaja dan eskalasi bersenjata di wilayah Pasifik Barat.

Esper dan Wei juga melakukan pembicaraan mengenai pandemi Covid-19, termasuk berbagi data dan informasi yang relevan tentang asal virus corona baru dan tanggapan kooperatif di tengah upaya pencarian vaksin.

Baca Juga: Survei terbaru: Mayoritas penduduk China tidak suka AS, ini alasannya

 Lautan paling "panas" di Bumi 

Diskusi menteri pertahanan AS dan China tersebut cukup menggambarkan, kedua negara dengan ego tinggi, seperti AS dan China, masih masih memiliki keinginan untuk bekerjasama dan memiliki ketergantungan satu sama lain.

Terlepas dari jalur damai yang sedang mereka upayakan, tensi panas dalam hubungan kedua negara juga tidak bisa begitu saja diabaikan. AS dan China terlihat makin terbuka menunjukkan aktvitas militernya di Laut China Selatan.

Laut China Selatan mungkin menjadi lautan paling "panas" di Bumi saat ini. Perairaan luas ini bahkan diprediksi akan menjadi medan tempur hebat di masa mendatang.

Konflik antara AS dan China juga membuat negara-negara di kawasan Asia Pasifik ikut merasakan dampaknya. Banyak dari mereka yang kini semakin was-was melihat upaya China yang semakin agresif untuk memperluas wilayah.

Baca Juga: Aksi provokatif China di Laut China Selatan, Filipina: Yang menembak duluan, kalah!

Di sisi lain, AS mencoba menggandeng negara yang menjadi lawan China sebagai sekutu. Sayangnya, banyak negara justru khawatir akan terseret dalam perang besar antara AS dan China di kemudian hari.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×