Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Media pemerintah Korea Utara mengatakan peluncuran uji coba pada 18 September melibatkan dua jenis rudal baru.
Satu rudal dirancang untuk meluncurkan hulu ledak konvensional "super besar". Dan rudal yang lainnya adalah rudal jelajah "strategis", istilah yang menyiratkan bahwa rudal itu dikembangkan untuk serangan nuklir.
Laporan media pemerintah Korea Utara tentang uji coba tersebut menunjukkan bahwa Korea Utara sedang meningkatkan kemampuan senjata tersebut.
Senjata itu dirancang untuk meluncurkan serangan presisi terhadap target Korea Selatan.
Beberapa analis berspekulasi bahwa Korea Utara dapat mencoba meningkatkan tekanan pada Washington dengan melakukan uji coba nuklir menjelang pemilihan presiden AS.
Baca Juga: LIG Nex1 Korea Selatan Menangkan Kesepakatan Ekspor Sistem Rudal ke Irak
Namun badan mata-mata Korea Selatan menilai bahwa Korea Utara dapat menunggu uji coba nuklir hingga setelah pemilu karena ada langkah lain yang mungkin ingin dicoba terlebih dahulu.
Misalnya uji coba peluncuran rudal jarak jauh yang menargetkan daratan AS atau meluncurkan satelit pengintaian militer.