kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Diam-Diam, Korea Utara Punya Uranium yang Cukup untuk Membuat Banyak Bom


Jumat, 27 September 2024 / 07:22 WIB
Diam-Diam, Korea Utara Punya Uranium yang Cukup untuk Membuat Banyak Bom
ILUSTRASI. Intelijen Korsel mengatakan, Korut kemungkinan telah memperkaya uranium yang cukup untuk membuat bom sebanyak dua digit. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada Kamis (26/9/224), badan intelijen Seoul mengatakan kepada anggota parlemen, bahwa Korea Utara kemungkinan telah memperkaya uranium yang cukup untuk membuat sejumlah bom sebanyak dua digit. 

Selain itu, Korea Utara juga sudah membuat kemajuan dalam upaya untuk mengembangkan rudal yang lebih kuat dan akurat yang menargetkan Korea Selatan.

Menguip ABC News, informasi parlemen tertutup oleh Badan Intelijen Nasional dilakukan setelah Korea Utara memberikan pandangan langka ke fasilitas rahasia untuk memproduksi uranium tingkat senjata awal bulan ini saat pemimpin Kim Jong Un menegaskan kembali tujuannya untuk "secara eksponensial" meningkatkan stok senjata nuklirnya.

Menurut Lee Seong-kweun, salah satu anggota parlemen yang menghadiri informasi tersebut, badan intelijen Korea Selatan menilai bahwa pengungkapan fasilitas tersebut oleh Kim kemungkinan merupakan pernyataan pembangkangan terhadap Washington menjelang pemilihan presiden AS.

Hal tersebut dimaksudkan untuk memamerkan prestasi militernya di dalam negeri di tengah kesulitan ekonomi yang semakin dalam.

Menurut Lee, ketika ditanya tentang kapasitas bahan bakar bom Korea Utara, badan tersebut mengatakan Korea Utara kemungkinan memiliki sekitar 70 kilogram (154 pon) plutonium dan sejumlah uranium tingkat senjata yang tidak disebutkan tetapi cukup banyak yang akan cukup untuk membangun "setidaknya sejumlah dua digit" senjata.

Baca Juga: Semenanjung Korea Tegang: Korsel Ancam Balas Secara Militer Balon Sampah Korut

Sementara itu, media pemerintah Korea Utara tidak mengungkapkan lokasi fasilitas pengayaan uranium yang dikunjungi Kim pada 13 September.

Namun, Park Sun-won, anggota parlemen lain yang menghadiri pengarahan tersebut mengatakan, badan intelijen mengatakan kemungkinan besar itu adalah sebuah situs di Kangson, dekat ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

Bersama dengan kompleks nuklir utama Korea Utara di kota Yongbyon, pabrik Kangson adalah satu dari dua situs yang diketahui di Korea Utara yang telah dikaitkan dengan kegiatan pengayaan uranium. 

Beberapa analis mengatakan Korea Utara kemungkinan memiliki situs tersembunyi lainnya untuk memperkaya uranium.

Kunjungan Kim ke lokasi pengayaan uranium diikuti oleh uji coba rudal Korea Utara beberapa hari kemudian, karena negara itu terus memamerkan kemampuan persenjataannya dalam menghadapi konfrontasi yang semakin dalam dengan Washington dan Seoul.

Baca Juga: Kapal Induk China Memasuki Perairan Jepang untuk Pertama Kalinya

Media pemerintah Korea Utara mengatakan peluncuran uji coba pada 18 September melibatkan dua jenis rudal baru.

Satu rudal dirancang untuk meluncurkan hulu ledak konvensional "super besar". Dan rudal yang lainnya adalah rudal jelajah "strategis", istilah yang menyiratkan bahwa rudal itu dikembangkan untuk serangan nuklir.

Laporan media pemerintah Korea Utara tentang uji coba tersebut menunjukkan bahwa Korea Utara sedang meningkatkan kemampuan senjata tersebut. 

Senjata itu dirancang untuk meluncurkan serangan presisi terhadap target Korea Selatan.

Beberapa analis berspekulasi bahwa Korea Utara dapat mencoba meningkatkan tekanan pada Washington dengan melakukan uji coba nuklir menjelang pemilihan presiden AS.

Baca Juga: LIG Nex1 Korea Selatan Menangkan Kesepakatan Ekspor Sistem Rudal ke Irak

Namun badan mata-mata Korea Selatan menilai bahwa Korea Utara dapat menunggu uji coba nuklir hingga setelah pemilu karena ada langkah lain yang mungkin ingin dicoba terlebih dahulu.

Misalnya uji coba peluncuran rudal jarak jauh yang menargetkan daratan AS atau meluncurkan satelit pengintaian militer.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×