kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diambang Perang Dunia 3: Trump kirim pembom nuklir ke Timteng, warning untuk Iran


Rabu, 25 November 2020 / 05:43 WIB
Diambang Perang Dunia 3: Trump kirim pembom nuklir ke Timteng, warning untuk Iran
ILUSTRASI. Menjelang hari-hari terakhirnya di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump telah mengirim pembom nuklir B-52 ke Timur Tengah. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menjelang hari-hari terakhirnya di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump telah mengirim pembom nuklir B-52 ke Timur Tengah. Langkah ini ditujukan sebagai peringatan ke Iran di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran.

Express.co.uk memberitakan, pada Januari 2020, kedua negara berada di ambang perang setelah pasukan AS membunuh mayor jenderal Iran Qasem Soleimani selama serangan rudal di Irak. Jenderal Soleimani sedang melakukan perjalanan melalui Baghdad ketika konvoinya diserang oleh tiga rudal AS.

Hanya beberapa hari setelah serangan itu, Teheran membalas dan meluncurkan serangkaian rudal balistik di dua pangkalan Irak yang menampung pasukan AS.

Kali ini, situasi kembali memanas setelah Trump melanjutkan ancamannya ke negara di bawah pimpinan Hassan Rouhani dengan mengirimkan pembom berkemampuan nuklir B-52 ke Timur Tengah sebagai peringatan ke Iran.

Baca Juga: Meski Trump tak lagi berkuasa, Iran tolak negosiasi baru dengan Barat

Komando Pusat AS mengkonfirmasi bahwa pembom berat telah tiba dan mengatakan pesawat itu akan menghalangi agresi Iran.

Melansir Express.co.id, setidaknya tiga dari pesawat Stratofortress, pesawat terbesar di Angkatan Udara AS, terbang ke Israel sebelum menuju ke pangkalan AS.

Hal ini menandai ketiga kalinya dalam 18 bulan terakhir di mana pembom B-52 telah dikerahkan untuk melenturkan kekuatan militer AS di Iran.

“Kemampuan untuk dengan cepat memindahkan pasukan ke dalam, keluar, dan sekitar teater untuk merebut, mempertahankan, dan mengeksploitasi inisiatif adalah kunci untuk mencegah potensi agresi," jelas Letnan Jenderal Greg Guillot, komandan Angkatan Udara ke-9 militer AS.

Baca Juga: Joe Biden: Amerika siap memimpin dunia lagi!




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×