Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. The Commodity Futures Trading Commission (CFTC) saat ini merasa penasaran. Sebab, Senin kemarin, harga minyak mentah dunia mengalami pergerakan tidak wajar karena melonjak sangat tinggi hanya dalam kurun waktu sehari. Karenanya, wasit pasar modal Amerika Serikat (AS) itu akan mereview kembali valid tidaknya transaksi perdagangan tersebut.
Asal tahu saja, kontrak minyak yang berakhir pada bulan Oktober pada Senin kemarin naik tajam sebesar US$ 16,37 dan bertengger pada level US$ 120,92 per barel. Bahkan, harga minyak juga sempat naik 24% atau US$ 25,45 sebarel.
CFTC berencana memastikan bahwa kenaikan yang terjadi tersebut murni karena perdagangan semata, bukan hasil campur tangan pihak-pihak yang berkepentingan.
“Badan pengawas dan staf CFTC saat ini memang tengah memonitor pergerakan harga minyak yang tinggi,” ujar Pimpinan CFTC Walter Lukken. Ia juga bilang, dalam melakukan upaya tersebut, pihaknya akan bekerjasama dengan staf pengawas New York Mercantile Exchange (NYMEX).
“Kami akan memastikan apakah ada pihak yang mengambil keuntungan dari situasi finansial kita yang saat ini sedang tertekan. Tidak ada seorang pun yang dapat mempermainkan bursa berjangka komoditas di negara kita,” tegas Stephen J Obie, acting director division of enforcement CFTC.













