Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awan gelap tengah membayangi pasar smartphone atau ponsel pintar secara global. Perlambatan ekonomi yang banyak terjadi di negara telah menurunkan minat masyarakat untuk memberi ponsel pintar itu.
Berdasarkan data riset dari Canalys, pasar smartphone global mencatat penurunan ketiga berturut-turut tahun ini dengan turun 9% secara tahunan, menandai kuartal tiga terburuk sejak 2014.
Samsung masih mempertahankan posisi terdepan dengan pangsa pasar 22% didorong promosi besar-besaran. Diikuti Apple yang meningkatkan posisi pasarnya lebih lanjut dengan pangsa 18%. Apple menjadi satu-satunya vendor di lima besar yang mencatat pertumbuhan positif.
Sementara Xiaomi, OPPO dan Vivo terus mengambil pendekatan hati-hati untuk ekspansi ke luar negeri mengingat ketidakpastian pasar domestik, masing-masing mempertahankan 14%, 10% dan 9% pangsa pasar global.
Baca Juga: Apple Diprediksi Rilis iPad dengan Layar Lipat di Tahun 2024
Riset tersebut menyebut prospek ekonomi yang suram telah membuat konsumen menunda pembelian perangkat keras elektronik dan memprioritaskan pengeluaran penting lainnya. Hal ini kemungkinan akan terus meredam pasar smartphone selama enam hingga sembilan bulan ke depan.
“Pasar smartphone sangat reaktif terhadap permintaan konsumen dan vendor dengan cepat menyesuaikan diri dengan kondisi bisnis yang keras,” kata Analis Canalys Amber Liu.
Ia menambahkan, perlu dilakukan strategi penetapan harga produk baru yang dibuat dengan hati-hati. Hal ini untuk menghindari penolakan signifikan dari konsumen yang sekarang cenderung sangat sensitif terhadap kenaikan harga apa pun.
Secara spesifik, Canalys jugs melaporkan pengiriman ponsel pintar di China turun 11% secara tahunan pada kuartal ketiga karena perlambatan ekonomi negara itu berdampak pada permintaan konsumen.
Merek mengirimkan total 70 juta smartphone ke penjual pada periode tersebut, turun dari 78,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara Apple Inc adalah satu-satunya merek yang melawan tren, dengan pengiriman melonjak 36% menjadi 11,3 juta, analis mengatakan bahwa lonjakan itu karena permintaan untuk model iPhone 14 Pro, dan permintaan untuk model dasar iPhone 14 telah lemah.
Vivo, yang dimiliki oleh konglomerat BBK yang berbasis di Shenzhen, adalah merek dengan peringkat teratas pada kuartal tersebut, mengirimkan 14,1 juta perangkat dan mengambil pangsa pasar 20%. Tiga merek teratas ada vivo, OPPO, dan Honor yang mengalami penurunan pengiriman masing-masing sebesar 23%, 27%, dan 16%.
Apple saat ini menempati peringkat keempat merek terlaris di China, dengan pangsa pasar 13%. Xiaomi Corp, yang menempati peringkat kelima merek terlaris, mengalami penurunan pengiriman sebesar 17%.
Baca Juga: Laba Operasional Samsung Turun 31% di Kuartal III-2022