Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Ketegangan hubungan Taiwan dan China semakin panas karena wabah virus corona. Taiwan secara tegas menolak klaim China sebagai bagian dari Tiongkok.
Pada hari Kamis Taiwan menolak syarat utama dari China untuk bisa mengambil bagian dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan menerima bahwa Taiwan bagian dari China, menjelang pertemuan penting WHO selam pandemi corona ini.
Mengutip Reuters, Jumat (15/5), Anggota Non-WHO, Taiwan, telah melobai WHO agar dapat mengambil bagian sebagai pengamat dalam World Heath Assembly (WHA) pekan depan.
Baca Juga: Militer China gelar latihan militer selama 2,5 bulan, menargetkan Taiwan?
Namun upaya itu mendapat penolakan keras dari Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai salah satu provinsinya.
Padahal Taiwan mengatakan, pandemi virus corona telah membuatnya lebih mendesak terlibat dari sebelumnya sehingga harusnya diizinkan mengakses WHO dengan semestinya.
Tapi China bersikeras bahwa Taiwan hanya dapat berpartisipasi di bawah prinsip satu China. Artinya Taiwan harus menerima dulu, bahwa ia bagian dari negara Tiongkok.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Kamis bahwa Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan menolak melakukan hal ini, sehingga fondasi politik untuk partisipasi WHO Taiwan telah "tidak ada lagi".
Berbicara pada konferensi pers di Taipei untuk menekan keinginan Taiwan untuk ikut serta, Menteri Kesehatan Taiwan, hen Shih-chung mengatakan tidak mungkin Taiwan melakukan ini.
Baca Juga: Taiwan tuding WHO lebih utamakan kepentingan politik daripada kesehatan
"Saya tidak punya cara untuk menerima sesuatu yang tidak ada," kata Chen. Ia menambahkan bahwa Taiwan tidak akan menyerah pada upaya menghadiri majelis kesehatan, meskipun belum menerima undangan.
Masalah ini telah mengambil signifikansi diplomatik yang lebih luas berkat dukungan kuat dari Amerika Serikat dan Jepang khususnya bagi Taiwan untuk menghadiri WHA, yang telah menyulut kemarahan China.
China mengatakan memiliki hak untuk mewakili Taiwan di panggung internasional. Taiwan mengatakan bahwa hanya pemerintahnya yang terpilih secara demokratis yang dapat berbicara untuk 23 juta orang di pulau itu.
Baca Juga: Kapal perang AS kembali berlayar di Selat Taiwan sepekan jelang pelantikan presiden
"Kami dapat mewakili rakyat kami sendiri," kata Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan Kelly Hsieh pada konferensi pers yang sama di Taipei. "Kami berharap WHO dapat mengesampingkan pertimbangan politik, dan bersikap netral dan profesional."
Taiwan menghadiri WHA sebagai pengamat dari 2009-2016 ketika hubungan Taipei-Beijing lebih hangat.
Tetapi China menghalangi partisipasi lebih lanjut setelah pemilihan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang China pandang sebagai separatis, sebuah tuduhan yang dia tolak.
WHO mengatakan tidak memiliki mandat untuk mengundang Taiwan ke WHA dan hanya negara anggota yang dapat memutuskan.