Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. CEO Boeing Co yang dipecat, Dennis Muilenburg, mengantongi kompensasi senilai US$ 62 juta (setara Rp 855,6 miliar dengan kurs dolar-rupiah terbaru).
Muilenburg diberhentikan pada Desember 2019 karena gagal menahan dampak sepasang kecelakaan fatal 737 MAX yang menodai reputasi maskapai dan regulator.
Serial 737 MAX telah di-ground-kan sejak Maret setelah kecelakaan kedua yang menewaskan 346 orang, cuma selisih rentang waktu lima bulan sejak kecelakaan pertama.
"Sangat memilukan melihat lelaki di jantung hilngnya ayah kami pergi dengan hadiah," kata Zipporah Kuria, yang ayahnya yang berusia 55 tahun dari Kenya meninggal dalam kecelakaan kedua.
Anggota parlemen juga mengecam Boeing.
"346 orang meninggal tapi dia akan pergi dengan tambahan US$ 62,2 juta. Ini korupsi, jelas dan sederhana," kata Senator AS Elizabeth Warren lewat Twitter.
Spekulasi bahwa Muilenburg akan dipecat telah beredar di industri selama berbulan-bulan, semakin intensif pada bulan Oktober ketika dewan mencopotnya dari jabatan ketua, meskipun ia juga dua kali memenangkan kepercayaan dari Calhoun, Ketua Dewan Boeing.
Boeing mengatakan, November lalu Muilenburg telah mengajukan bonus dan penghargaan saham. Setahun sebelumnya (2018), bonus dan penghargaan saham yang dia terima berjumlah sekitar US$ 20 juta..
Selain kompensasi US$ 62 juta dan manfaat pensiun, Muilenburg memegang opsi saham yang diberikan pada tahun 2013, kata Boeing. Saham-saham itu bernilai US$ 18,5 juta mengacu harga penutupan Jumat.
"Setelah kepergiannya, Dennis menerima tunjangan di mana ia berhak secara kontrak tapi tidak menerima pesangon atau bonus tahunan 2019," kata Boeing dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.
- Balas serangan rudal, AS jatuhkan banyak sanksi atas Iran
- Wall Street tergelincir dari level tertinggi setelah data tenaga kerja AS lesu
- NATO: Pesawat Ukraina jatuh oleh sistem pertahanan udara Iran
- AS menyerang perwira militer Iran di Yaman, tapi gagal