kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Diduga memonopoli pasar software, Korea Selatan denda Google Rp 2,5 triliun


Selasa, 14 September 2021 / 13:04 WIB
Diduga memonopoli pasar software, Korea Selatan denda Google Rp 2,5 triliun
ILUSTRASI. Logo Google.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Otoritas perdagangan Korea Selatan menjatuhkan denda kepada Google karena diduga telah menghalangi masuknya sistem perangkat lunak milik perusahaan rival.

Dilansir dari Reuters, Komisi Perdagangan yang Adil Korea (KFTC) telah mendenda Google sebesar 207 miliar won, atau sekitar Rp 2,5 tirliun, karena memblokir versi khusus dari sistem operasi (OS) Android.

KTFC pada hari Selasa (14/9) mengatakan bahwa Google telah menyalahgunakan dominasinya untuk mengatur persaingan di pasar OS seluler. Google diduga berupaya menghalangi produsen ponsel dalam negeri, seperti Samsung, untuk melalukan penyesuaian OS buatan mereka sendiri.

Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan pihaknya berniat untuk mengajukan banding. Anak perusahaan Alphabet Inc. ini merasa putusan tersebut mengabaikan manfaat yang ditawarkan oleh kompatibilitas Android dengan program lain dan merusak keuntungan yang dinikmati oleh konsumen.

Baca Juga: Perusahaan Jeff Bezos akan luncurkan Amazon TV mulai Oktober 2021 ini

KFTC mengatakan Google telah menghambat persaingan dengan membuat produsen perangkat mematuhi perjanjian anti-fragmentasi (AFA) saat menandatangani kontrak utama dengannya terkait lisensi toko aplikasi.

Di bawah atura AFA, produsen tidak dapat melengkapi produk mereka dengan versi Android yang dimodifikasi, atau disebut dengan 'Android forks'. Melalui aturan tersebut, Google sukses mendominasi pasar OS seluler.

Pada tahun 2013, Samsung sempat merasakan dampak dari aturan AFA ini. Seri jam tangan pintarnya yang diluncurkan saat itu awalnya menggunakan OS yang disesuaikan oleh Samsung, namun beralih ke versi berbeda karena Google menganggap langkah tersebut sebagai pelanggaran terhadap AFA.

Selanjutnya: Apple Event resmi digelar 14 September, iPhone 13 dan lainnya bakal diperkenalkan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×