Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melansir Seoul Broadcasting System (SBS) pada Mei 2019, 2 tahun lalu, para peneliti merilis sebuah penelitian yang mengamati pola makan orang Jepang dan dampaknya pada tingkat kematian.
Studi kohort, yang berlangsung selama 15 tahun, melibatkan hampir 37.000 pria dan 43.000 wanita berusia 45-75 tahun yang tidak memiliki riwayat kanker, stroke, penyakit jantung iskemik, atau penyakit hati kronis.
Para peneliti mengukur seberapa baik pria dan wanita mematuhi Japanese Food Guide Spinning Top, terlepas dari perbedaan detailnya, spinning top setara dengan piramida makanan Australia. Studi tersebut menunjukkan bahwa wanita Jepang yang lebih tua mengikuti panduan diet lebih baik daripada kebanyakan pria.
Baca Juga: 10 Makanan ini bisa menurunkan kolesterol tinggi
“Individu dengan kepatuhan lebih dekat pada pedoman diet Jepang memiliki risiko kematian yang lebih rendah dari semua penyebab dan penyakit kardiovaskular, terutama penyakit serebrovaskular,” studi menyimpulkan.
Wanita-wanita Jepang juga lebih mungkin bekerja di industri primer, minum teh hijau dan memiliki asupan energi yang lebih tinggi. “Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi energi yang seimbang, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, daging, ikan, telur, produk kedelai, produk susu, dan minuman beralkohol dapat berkontribusi pada umur panjang dengan mengurangi risiko kematian, terutama dari penyakit kardiovaskular, di populasi Jepang," studi menyimpulkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perempuan Berdaya: "Diet Jepang 1975", Rahasia Panjang Umur Wanita Jepang"
Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca