kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.648   5,00   0,03%
  • IDX 8.645   28,30   0,33%
  • KOMPAS100 1.192   2,27   0,19%
  • LQ45 856   0,99   0,12%
  • ISSI 308   2,58   0,84%
  • IDX30 439   0,50   0,11%
  • IDXHIDIV20 510   0,52   0,10%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 139   0,04   0,03%
  • IDXQ30 140   0,49   0,35%

Dinasti Italia super kaya dapat dividen senilai Rp 9,781 triliun dari Nutella


Jumat, 24 Januari 2020 / 11:13 WIB
Dinasti Italia super kaya dapat dividen senilai Rp 9,781 triliun dari Nutella
ILUSTRASI. Selai coklat Nutella. REUTERS/Eric Gaillard/File Photo


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kekayaan Ferrero dapat ditelusuri hingga ke toko kue keluarga di Italia utara yang menggunakan hazelnut sebagai cara untuk memperluas persediaan kakao yang terbatas. Perusahaan itu tumbuh menjadi perusahaan gula-gula, membuka fasilitas produksi dan kantor di luar negeri setelah Perang Dunia II. 

Perusahaan ini memperkenalkan merek Nutella dan Kinder Chocolate pada 1960-an dan kemudian diperluas dengan produk-produk termasuk permen Tic Tac dan Ferrero Rocher.

Baca Juga: Perselingkuhan terbongkar setelah ponsel Jeff Bezos diretas Pangeran Arab Saudi?

Bisnis mereka sekarang bernilai US$ 32,4 miliar jika berdasarkan indeks Bloomberg. Semuanya milik anggota keluarga, meskipun belum jelas siapa yang mengempit paling banyak.

Menurut National Italian American Foundation, Giovanni Ferrero - cucu pendiri Pietro - memiliki saham pengendali di perusahaan induk, di mana ia adalah ketua eksekutif. Pria berusia 55 tahun itu menghabiskan masa mudanya di Belgia dan menikmati menulis di waktu luangnya, menulis buku tentang bisnis dan Afrika.

Baca Juga: Jack Ma mengaku pernah membenci Bill Gates, begini ceritanya

Claudia Millo, juru bicara Ferreros, tidak menanggapi email Bloomberg yang meminta komentarnya terkait masalah ini.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×