Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dua beruang cokelat, seekor singa, lima kakatua, 25 burung pegar, dan 40 bebek mandarin.
Hewan-hewan yang disebutkan tadi merupakan bagian dari puluhan hewan liar yang dikirim Rusia ke Korea Utara dalam wujud terbaru dari hubungan diplomatik yang berkembang antara Vladimir Putin dan Kim Jong Un.
Mengutip USA Today, sebuah pernyataan pemerintah Rusia mengatakan hewan-hewan tersebut, yang digambarkan sebagai "hadiah untuk rakyat Korea," dikawal pada hari Rabu oleh menteri lingkungan hidup Rusia, Alexander Kozlov, dan berbagai pejabat Rusia lainnya serta pakar satwa liar dari Kebun Binatang Moskow ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang, dengan menggunakan pesawat kargo.
"Hewan secara historis menempati tempat penting dalam hubungan antarnegara. Hewan diberikan sebagai tanda dukungan, kebaikan, dan perhatian," kata Kozlov dalam pernyataan terpisah yang dipublikasikan di saluran Telegram resminya.
Hadiah tersebut diberikan setelah pejabat di AS dan Korea Selatan mengonfirmasi dalam beberapa minggu terakhir bahwa Korea Utara telah mengirim ribuan tentara untuk bertempur bersama pasukan Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Baca Juga: Alasan Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal AS Serang Wilayah Rusia
Kim juga telah mengirim peluru artileri dan rudal ke Rusia untuk mendukung invasi Moskow yang akan mencapai tiga tahun pada bulan Februari.
Rusia dan Korea Utara merupakan sekutu dekat selama Perang Dingin. Hubungan mendingin setelah pecahnya Uni Soviet. Aliansi mereka telah menguat selama tiga tahun terakhir karena kedua negara menghadapi sanksi dari Barat.
Bagi Korea Utara, sanksi ini terkait dengan program rudal dan senjatanya serta hubungan yang berkembang dengan Rusia.
Putin sebelumnya telah menghadiahkan hewan kepada Korea Utara termasuk kuda ras murni, elang, dan burung beo.
Baca Juga: Putin: Perang Ukraina Bakal Meluas ke Seluruh Dunia
Awal minggu ini Presiden Joe Biden mencabut larangan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang target jauh di dalam Rusia. Moskow telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa mereka akan melihat langkah itu sebagai eskalasi besar.
Pada hari Kamis, militer Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan rudal balistik antarbenua dalam serangan konvensional di kota Dnipro. Penggunaan ICBM tidak segera dikonfirmasi oleh AS atau sekutu Barat lainnya.
Tonton: Vladimir Putin Beri Sinyal Kesiapan untuk Perang Nuklir!