Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan melambat ke level terendah dalam 29 tahun terakhir yakni sekitar 6,2% tahun ini. Hasil jajak pendapat Reuters menyebutkan, ekonomi China diperkirakan bakal lebih lambat lagi menjadi 5,9% pada tahun 2020.
Hasil survei ini mengindikasikan ada tantangan berat yang dihadapi ekonomi China bahkan saat negeri tersebut meningkatkan stimulus di tengah perang perdagangan China-Amerika Serikat (AS) yang menyakitkan.
Perkiraan median untuk pertumbuhan ekonomi 2019 berada di dekat ujung bawah kisaran target Pemerintah China sekitar 6%-6,5%, dan akan menjadi ekspansi terlemah sejak tahun 1990 silam.
Baca Juga: Ekonomi China kian lesu, pemerintah pusat minta pemda bekerja lebih serius
Poling 83 analis itu juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi China di kuartal III 2019 hanya sebesar 6,1%, tidak berubah dari survei terakhir yang dilakukan pada bulan Juli 2019. Di kuartal II 2019 lalu, ekonomi China tumbuh 6,2%.
Secara keseluruhan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini itu akan menandai perlambatan lebih lanjut dari pertumbuhan ekonomi sebesar 6,6% pada 2018 dan 6,8% pada 2017.
China akan merilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2019 pada 18 Oktober mendatang.
Baca Juga: Kian mahal, harga daging babi di China meroket 69,3% pada September
Hasil survei Reuters tersebut juga memprediksikan ekonomi China kemungkinan akan lebih pelan lagi pada tahun depan yakni 5,9%, di bawah perkiraan 6,0% dalam survei sebelumnya.