kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Direktur FBI bongkar bobrok China yang jadi ancaman terbesar bagi Amerika


Rabu, 08 Juli 2020 / 07:10 WIB
Direktur FBI bongkar bobrok China yang jadi ancaman terbesar bagi Amerika
ILUSTRASI. Logo FBI. REUTERS/Jim Bourg


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Direktur FBI mengatakan, tindakan spionase dan pencurian oleh pemerintah China menimbulkan "ancaman jangka panjang terbesar" bagi masa depan AS.

Melansir BBC, berbicara kepada Institut Hudson di Washington, Christopher Wray menggambarkan kampanye gangguan multi-cabang.

Dia mengatakan, China telah mulai menargetkan warga negara China yang tinggal di luar negeri, memaksa mereka kembali, dan bekerja untuk mengkompromikan penelitian virus corona AS.

Baca Juga: Menakar kekuatan angkatan laut China versus AS, siapa yang lebih unggul?

"Taruhannya tidak bisa lebih tinggi," kata Wray.

Dia menambahkan, "China terlibat dalam upaya seluruh negara untuk menjadi satu-satunya negara adikuasa di dunia dengan segala cara yang diperlukan," tambahnya.

Dalam pidatonya yang berlangsung hampir satu jam pada hari Selasa (7/7/2020), Direktur FBI menguraikan gambaran yang jelas tentang campur tangan Tiongkok, kampanye spionase ekonomi yang berjangkauan luas, pencurian data dan moneter serta kegiatan politik ilegal, menggunakan suap dan pemerasan untuk mempengaruhi kebijakan AS.

Baca Juga: AS kirim dua kapal induk ke Laut China Selatan, Tiongkok tidak senang

"Kami telah mencapai titik di mana FBI sekarang membuka kasus kontra-intelijen baru terkait China setiap 10 jam," kata Wray. "Dari hampir 5.000 kasus kontra intelijen aktif yang saat ini sedang berlangsung di seluruh negeri, hampir setengahnya terkait dengan China."

Direktur FBI mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping telah mempelopori program yang disebut "Fox Hunt", yang ditujukan untuk warga negara China yang tinggal di luar negeri yang dipandang sebagai ancaman bagi pemerintah China.

Baca Juga: AS pertimbangkan melarang aplikasi media sosial China, termasuk Tik Tok

"Kita sedang berbicara tentang rival politik, pembangkang, dan kritikus yang berusaha mengungkap pelanggaran HAM China yang luas," katanya. "Pemerintah China ingin memaksa mereka untuk kembali ke China, dan taktik Cina untuk mencapai itu sangat mengejutkan."

Baca Juga: Ada gugus tugas kepolisian politik, kini pengkritik Xi Jinping bakal ditahan...

Dia melanjutkan: "Ketika tidak dapat menemukan satu target Fox Hunt, pemerintah China mengirim utusan untuk mengunjungi keluarga target di sini di Amerika Serikat. Pesan yang mereka sampaikan? Target itu memiliki dua pilihan: kembali ke China segera, atau bunuh diri."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×